DISWAYSOLO.ID – Sejarawan Solo, Dani Saptoni, pada Rabu, 5 Maretb 2025, memberikan tanggapan mengenai unggahan Putra mahkota Solo Hadiningrat, K.G.P.A.A. Hamengkunegoro, yang mengunggahnya di media sosial, yang menyatakan “Nyesel Ikut Republik.”
Dani menilai unggahan putra mahkota Solo mencerminkan dua sisi yang berbeda. Salah satu sisi, pernyataan putra mahkota dapat melihatnya sebagai opini dari seorang anak bangsa yang menunjukkan kepedulian dan simpati terhadap kondisi negara.
“Pernyataan Putra Mahkota Keraton Solo ini seharusnya memahaminya sebagai ungkapan dari seorang anak bangsa yang merasa peduli dan prihatin dengan berbagai masalah yang sedang menghadapinya oleh bangsa saat ini, termasuk kegaduhan yang muncul dari berbagai kasus,” ujarnya.
Unggahan putra mahkota Solo di medsos
Salah satu isu yang sedang hangat dan menimbulkan kegaduhan adalah maraknya kasus korupsi.
“Bagi seseorang yang lahir dan terbesarkan di lingkungan Keraton, di mana mereka merasa memiliki keterkaitan historis dengan Republik, tentu ada rasa kekecewaan tersendiri,” jelasnya.
Namun, Dani juga menekankan bahwa apa yang telah tersampaikan oleh Putra Mahkota dalam unggahan di Instagram-nya perlu untuk mempertimbangkannya.
“Meskipun demikian, pernyataan menyesal bergabung dengan Republik ini bertentangan dengan kenyataan sejarah, untuk para pendahulunya, terutama PB XII, dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, memilih untuk bergabung dengan negara baru yang saat itu terkenal sebagai Republik Indonesia,” tambahnya.
Dani menyatakan bahwa pernyataan putra mahkota Keraton Kasunanan Solo perlu memahaminya secara terpisah.
“Kedua hal ini harus bisa membedakan antara konteks sejarah dan konteks opini saat ini. Tidak seharusnya mencampuradukkan, apalagi menghubungkannya dengan DIS [Daerah Istimewa Surakarta].
Menurut saya, itu tidak logis. Itu hanya sebuah opini, sama seperti pendapat masyarakat lainnya mengenai situasi bangsa Indonesia yang tengah menghadapi banyak kasus korupsi,” jelasnya.
Sebelumnya, ada pemberitaan tentang Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram,
akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait unggahannya pada Instagram yang menjadi viral beberapa hari lalu.
Putra mahkota menjelaskan bahwa unggahannya tidak dapat terpisahkan dari serangkaian unggahan sebelumnya.
Menurutnya, unggahan-unggahan tersebut berkaitan dengan perkembangan situasi terkini, terutama mengenai kasus korupsi Pertamax untuk Pertamina.
Kasus ini telah menimbulkan kekecewaan yang mendalam pada kalangan masyarakat, termasuk dirinya sebagai bagian dari generasi muda.
“Ekspresi kekecewaan saya itu saya sampaikan melalui unggahan di akun IG pribadi saya, yang salah satunya berisi pernyataan penyesalan bergabung dengan Republik,” tuturnya.
Putra mahkota menegaskan bahwa pernyataannya tidak mencerminkan hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme, atau jiwa bela negara dalam dirinya.
Ia menyatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan bentuk kritik dan sindiran terhadap para penyelenggara negara.






