Inspirasi dari Wawan Ardianto: Menggambarkan Kemungkinan Menggabungkan Studi dan Karier di Usia 20-an

Mahasiswa D3 Teknik Mesin STT Warga Surakarta, Wawan Ardianto
Mahasiswa D3 Teknik Mesin STT Warga Surakarta, Wawan Ardianto

diswaysolo.id – Wawan Ardianto, mahasiswa D3 Teknik Mesin di STT Warga Surakarta, memberikan inspirasi tentang cara mengatur waktu antara kuliah dan pekerjaan. Di semester 5 ini, Wawan aktif sebagai desainer produk freelance sambil tetap menjalani perkuliahan.

Minat Wawan dalam desain produk dan gambar teknik sudah ada sejak awal perkuliahan. Namun, ia mulai serius mengejar freelance sebagai sarana pengembangan diri pada semester 3.

Dengan mengumpulkan portofolio dari tugas kuliah dan proyek pribadi, ia mulai mempromosikan karyanya di platform Fastwork. “Saya memulai dengan memposting hasil desain di platform freelance.

Meskipun awalnya sulit mendapatkan klien, dengan ketekunan, saya akhirnya mendapatkan proyek pertama,” kata Wawan pada Jumat, 7 Februari 2025.

Artikel ini akan membahas inspirasi dari Wawan Ardianto, menunjukkan kemungkinan menggabungkan studi dan karier di usia 20-an. Sumber: suarasurakarta.id. Mari kita simak dan baca hingga selesai!

Wawan banyak menangani proyek desain casing untuk peralatan berbahan plastik

Sebagai seorang desainer produk, Wawan lebih fokus pada proyek-proyek yang berkaitan dengan desain casing untuk peralatan berbahan plastik.

Salah satu pengalaman yang paling berkesan baginya adalah saat ia terlibat dalam pengembangan bidet portable untuk seorang klien di Bali.

“Proyek pertama saya sangat menantang. Saya menghabiskan dua minggu untuk merancang bidet portable, termasuk melakukan revisi agar sesuai dengan keinginan klien.

Hasil akhirnya sangat memuaskan dan menjadi pendorong untuk mengambil lebih banyak proyek,” katanya.

Menjalani pekerjaan freelance di tengah kesibukan kuliah bukanlah hal yang mudah. Setiap hari, Wawan harus disiplin dalam membagi waktunya. Di pagi hari, ia mengikuti kuliah dan praktik, sementara di siang hari, ia bekerja paruh waktu di tempat lain.

Baca Juga:  Pasar Legi, Pusat Perdagangan Tradisional Yang Kaya Akan Nilai Sejarahnya

“Di malam hari, saya fokus mengerjakan proyek freelance,” jelasnya. “Manajemen waktu adalah kunci utama. Meskipun awalnya sulit, seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa dan menjadi lebih efisien,” tambahnya.

Dalam perjalanan kariernya sebagai freelancer, Wawan menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam memberikan solusi terbaik untuk klien. “Setiap klien memiliki permintaan yang berbeda.

Saya harus memahami kebutuhan mereka dan menerapkan solusi yang tepat berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh di kuliah,” ungkap Wawan.

Selain itu, keterampilan yang diperoleh selama masa kuliah sangat mendukung kariernya. Mata kuliah seperti Metode Perancangan, Praktek CAD, dan Gambar Teknik menjadi fondasi penting yang memperkuat proyek-proyek freelance yang dijalankannya.

Wawan mengungkapkan bahwa menjadi mahasiswa sekaligus freelancer memberikan banyak keuntungan, mulai dari melatih profesionalisme, mengasah keterampilan teknik dan desain, hingga mendapatkan pengalaman kerja lebih awal dan tambahan penghasilan di luar uang saku.

“Freelance bukan sekadar mencari uang tambahan, tetapi juga merupakan cara untuk menerapkan ilmu yang saya pelajari dalam praktik,” ujar Wawan.

Bagi mahasiswa lain yang ingin terjun ke dunia freelance, Wawan menyampaikan pesan penting untuk tidak takut mencoba. “Mulailah dengan memanfaatkan keterampilan yang sudah dimiliki.

Jangan ragu untuk belajar dan terus meningkatkan kemampuan. Tantangan pasti ada, tetapi jika kita menikmati prosesnya, hasilnya akan sepadan,” tambahnya.

Sementara itu, Burhanudin ST, MT dari Bidang Humas, Kerja Sama, dan Career Center STT Warga Surakarta menegaskan komitmen pihaknya untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan memiliki daya saing tinggi di industri.

Kurikulum yang diterapkan di STT Warga telah dirancang secara sistematis agar kompetensi yang diajarkan dapat langsung diterapkan di dunia kerja.

“Kami berharap mahasiswa dapat segera menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dalam situasi nyata.

Baca Juga:  Taman Balekambang Solo Viral dan Terkenal di Kalangan Anak Muda

Dengan pengalaman praktik yang kuat dan pembelajaran berbasis proyek industri, kami yakin lulusan STT Warga akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia profesional,” tuturnya.

Demikian ulasan mengenai Inspirasi dari Wawan Ardianto, menggambarkan kemungkinan menggabungkan studi dan karier di usia 20-an. Semoga bermanfaat.