SURAKARTA, diswaysolo.id – Kuliner pasar gede bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga tujuan wisata untuk berburu kuliner yang lezat hingga menyaksikan festival budaya.
Kuliner pasar gede ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono X pada tahun 1923, dibangun oleh arsitek Belanda bernama Thomas Karsten, pasar ini memperlihatkan perpaduan gaya arsitektur antara elemen-elemen Jawa dan Belanda.
Kuliner pasar gede terbesar di Surakarta ini terletak berada tepat di seberang Balai Kota Surakarta, bentuk bangunannya yang unik membuat setiap orang mudah mengingatnya.
Kuliner pasar gede adalah tempat yang harus dikunjungi karena merupakan salah satu ikon kota Solo, pasar ini tidak hanya menawarkan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti buah, sayur atau peralatan rumah tangga tetapi juga memiliki macam makanan yang menarik.
Berikut informasi lengkap Kuliner Pasar Gede:
1.Nasi Liwet Bu Sri
Nasi Liwet Bu Sri, yang telah berdiri sejak tahun 1978 menjadi salah satu makanan yang harus dicoba, harga nasi liwet Bu Sri adalah Rp12.000 per porsi, dengan telur ayam rebus setengah butir, sayur labu siam, ayam suwir, dan areh.
Nasi Liwet Bu Sri berada di sudut deretan toko buah, nasi Liwet Bu Sri buka setiap hari kecuali hari Senin mulai pukul 06.30 WIB hingga 10.00 WIB.
2.Timlo Sastro
Timlo Sastro menjadi salah satu makanan paling terkenal di Solo, makanan ini adalah sup yang terbuat dari bihun, ati ampela ayam, suwiran ayam, sosis Solo, dan telur bebek pindang.
Makanan khas Solo ini biasanya dijadikan sarapan bentuknya mirip soto, hanya dengan kuah Timlo yang bening, rasanya gurih dan menyegarkan.
3.Cabuk Rambak
Cabuk Rambak merupakan makanan khas Solo yang semakin jarang ditemukan ini terbuat dari ketupat yang diiris tipis, penyajiannya biasanya diletakkan di atas daun pisang kemudian disiram dengan saus wijen yang dicampur dengan kemiri dan kelapa sangrai.
Karena harga rambak meningkat akhirnya kerupuk nasi (karak) digunakan untuk menggantikan kerupuk kulit, kerupuk ini yang kemudian disebut rambak.
4.Tengkleng Pasar Gede
Tengkleng adalah olahan jeroan dan tulang kambing dengan rasa gurih, segar, dan sedikit pedas, ada beberapa tempat di Pasar Gede untuk makan tengkleng, seperti Tengkleng Pincuk Pasar Gede dan Tengkleng Bu Suyek di pintu utara
Biasanya satu porsi tengkleng sudah termasuk nasi putih dan air minum, selain itu ada lauk tambahan seperti sate usus, lemak, jeroan, otak, dan organ lainnya.
5.Lenjongan dan Brambang Asem
Kuliner pasar gede ini yang disebut lenjongan berisi getuk, tiwul, gatot, sawut, ketan hitam, ketan putih, pisang ijo, cenil, jedah, parutan kelapa, dan gula jawa kental dan harganya hanya Rp5.000 untuk satu bungkus.
Sedangkan untuk brambang asem terdiri dari daun ubi rebus dan tempe gembus, kemudian disiram saus sambal asam Jawa yang pedas manis. Harganya sekitar Rp5.000 per pincuk.
6.Es Dawet Telasih
Es Dawet Telasih Bu Dermi, telah ada sejak tahun 1930-an dan menjadi favorit pengunjung meskipun es dawet Bu Dermi sangat populer, jumlah penjualan per harinya mencapai 250 porsi.
Untuk sajian santap siang, es dawet telasih ini dibuat dengan santan kelapa yang gurih dan gula merah yang manis, telasih menjadikannya unik.
Sebuah porsi es dawet dengan isian tape ketan, gula putih, bubur sumsum, cendol, ketan hitam, dan tentu saja selasih berharga Rp9.000.
7.Tahok Pak Citro
Kuliner pasar gede ini ada makanan khas Tionghoa yang populer, sari kedelai atau kembang tahu dicampur dengan gula murni adalah bahan untuk membuat kue ini.
Tahok memiliki tekstur lembut mirip dengan bubur sumsum, dijual seharga Rp10.000 per porsi, dan biasanya disajikan dengan kuah jahe hangat. Ini adalah kudapan yang bagus saat cuaca dingin.






