WONOGIRI, diswaysolo.id – Satu lagi jejak peradaban ajaran Agama Islam di Provinsi Jawa Tengah yaitu adanya Masjid Tiban Wonokerso. Masjid tersebut terletak di Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
Sebuah masjid tua yang mempunyai situs sejarah itu dibangun menggunakan kayu. Berada tepat di Dusun Tekil Kulon, RT 001/RW 005, Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno.
Masjid Tiban Wonokerso tidak terlalu besar dan terbuat dari kayu, berbeda dengan bangunan sekitarnya yang sudah ditembok. Masjid tiban wonokerso ini berdiri di atas batu umpal sebagai alas pilar-pilar bangunan. Di bagian belakang terdapat bangunan tembok yang ukurannya lebih luas.
Berikut fakta unik masjid Tiban Wonokerso:
1.Era Wali Songo
Keberadaan masjid ini tidak lepas dari peran Wali Songo, waktu itu para penyiar Islam di tanah Jawa itu hendak membangun Masjid Demak.
Mereka sepakat untuk keluar dari Demak untuk menuju ke arah selatan dengan menggunakan rakit, mereka menuju daerah Pulung (Wonogiri) untuk mencari kayu hutan.
2.Peran Pangeran Sambernyawa
Setelah Raden Mas Said menjadi Raja Mataram dengan gelar Pangeran Sambernyawa, ia teringat kembali akan masjid tempat ia bersembunyi dari kejaran Belanda.
Ia kemudian memerintahkan tiga orang utusannya untuk merawat bangunan itu dan membangun perkampungan di sekitarnya, hingga saat ini sudah gemah ripah karena tanahnya subur.
3.Luas Bangunan
Bangunannya tidak terlalu besar masjid itu memiliki luas 7 X 7 meter dan dibuat menggunakan kayu, masjid itu berdiri di atas batu umpal sebagai alas pilar-pilar bangunan.
Masjid yang merupakan peninggalan Walisongo itu juga menjadi saksi bersejarah perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa melawan kolonial Belanda.
4.Fungsi
Masjid ini juga masih difungsikan baik untuk salat lima waktu maupun salat Jumat berdasarkan kisah turun temurun, masjid ini diyakini peninggalan Wali Songo.
Dikisahkan dulunya para wali mencari kayu untuk membangun Masjid Demak, ditemukan hutan namun kayunya dinilai belum cukup untuk mendirikan Masjid Demak.
5.Lokasi
Masjid Tiban wonokerso yang saat itu berada di lokasi hutan pun ditinggalkan dan sebab anggota Wali Songo harus ke Hutan Donoloyo.
Bangunan itu sampai saat ini masih asli dengan perbaikan minim seperti lantai, di dalam masjid kuno terdapat empat tiang saka guru, mimbar kuno, dengan pintu ukuran pendek, sehingga warga yang hendak masuk masjid harus menunduk.
6.Cagar Budaya
Bangunan masjid pun masih berdiri kokoh dan bangunannya asli masih terjaga sejak 1996 Masjid Tiban Wonokerso masuk dalam benda cagar budaya.
Masjid tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan dilindungi UU No. 11/2011 tentang Cagar Budaya, bangunan serambi tidak boleh lebih tinggi dibandingkan bangunan asli.
7.Arsitektur
Masjid itu seperti panggung atau dalam istilah Jawa disebut dianjang bangunan masjid berdiri di atas sejumlah batu umpakan, atap masjid yang dulu hanya kayu, saat ini di atasnya diberi genting.
Pintu masuk masjid berukuran 1×1 meter sehingga saat hendak masuk ke dalam masjid, jemaah harus menundukkan badan di dalamnya terdapat empat pilar kayu.






