KLATEN, dsiwaysolo.id – Pengendara yang tengah melewati jalan Jogja-Solo pasti akrab dengan penanda cerobong asap dari wisata musuem gula Winangoen yang terlihat dari kejauhan.
Wisata msuuem gula klaten kini berfungsi sebagai Museum Gula di Jawa Tengah, lokasinya berada di jalan utama jalur Solo-Jogja, tepatnya di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
Wisata musuem gula inilah yang kemudian dikenal oleh masyarakat luas sebagai Pabrik Gula (PG) Gondang, pabrik gula yang dulunya bernama Suikerfabriek Gondang Winangoen ini menjadi salah satu tanda akan pentingnya peran Klaten dalam industri gula nasional sejak masa kolonial.
Sejarah dan misteri wisata isahnya memang menarik dan mencerminkan sejarah panjang pabrik tersebut, dari masa penjajahan Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Berikut informasi lengkap museum Gula Klaten:
1.Makhlus Halus
Selain sejarahnya, pabrik ini juga memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan berbagai cerita misteri dan pengalaman paranormal yang dialami oleh orang-orang di sekitarnya.
Belanda serta makhluk halus lainnya, suara-suara aneh, dan berbagai fenomena gaib lainnya telah menciptakan aura mistis di sekitar pabrik gula ini.
2.Lokasi
Pabrik Gula Jawa Tengah terletak di lingkungan kompleks Pabrik Gula Gondang Baru Klaten, terletak di wilayah Desa Gondang Baru, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
Letak Museum PG Gondang Baru sangat strategis karena berada persis tepi jalan utama/ jalan raya yang menghubungkan kota Yogyakarta dengan Kota Solo.
3.Sejarah
Pabrik Gula Gondang Winangoen didirikan pada tahun 1860, saat indonesia masih berada di bawah jajahan Belanda, pabrik gula ini adalah salah satu industri gula di bawah Perusahaan Klattensche Cultuur Maatschappij, anak perusahaan swasta dari Den Haag, Belanda yang bergerak di bidang industri dan eksploitasi budidaya tanaman export.
4.Pendirian
Pada tahun 1927 perusahaan ini juga mengoperasikan 8 pabrik gula terkemuka di Jawa, diantaranya adalah Sugar Estate Poendoeng di Yogyakarta, Sugar Estate Gondang Winangoen di Surakarta, Sugar Estates Delanggoe di Surakarta, Sugar Estate Mojo Sragen di Surakarta, Sugar Estate Kedung Banteng di Surakarta, dan Sugar Estates Tanjong Modjo di Kudus.
5.Fasilitas
Fasilitas transportasi juga dibangun lengkap, dari rel, lori, lokomotif, dan bengkel untuk memperbaiki fasilitas angkutan yang rusak sehingga tidak menghambat aktivitas pabrik yang sedang berlangsung.
Bahkan setelah wisata musuem gula gondang Winangoen berhasil dinasionalisasikan pada tanggal 28 Desember 1957, hasil yang manis itu masih dirasakan pada masa kemerdekaan sampai tahun 1970-an.
6.Bangunan Pabrik
Berdasarkan fungsinya, bangunan ini tediri dari beberapa bagian, yaitu Bangunan Pabrik, Kantor Pabrik, Rumah Dinas Administratur, Perumahan Emplasemen, Perumahan Kongsi (pegawai pabrik), Museum Gula Jawa Tengah, dan rel serta kereta lori.
Bangunan-bangunan tersebut didirikan pada abad ke-19 dan berarsitektur indische style: suatu perpaduan gaya arsitektur Eropa dengan kondisi iklim di Indonesia.
7.Wisata Edukasi
Dengan menggabungkan konsep wisata rekreasi dan edukasi wisata museum Gula Jawa Tengah menjadi pilihan utama destinasi wisata keluarga khususnya anak-anak.
Pengunjung akan diajak untuk menjelajahi sejarah perkebunan tebu dan pengelolaan gula, mulai dari cara menanam tebu hingga cara mengetahui kualitas tebu yang baik dan cocok untuk produksi gula.






