Tingkat Skill Siswa, Kasek dan Wakasek SMK se Boyolali Ikuti Workshop

Workshop program spesialist ChildFund International yang diselenggarakan di SMK N 1 Mojosongo, Boyolali.
Workshop program spesialist ChildFund International yang diselenggarakan di SMK N 1 Mojosongo, Boyolali.

BOYOLALI, diswaysolo.id – Para kepala sekolah (Kasek) dan wakil kepala sekolah (Wakasek) bidang kurikulum SMK di Kabupaten Boyolali mengikuti workshop terkait program spesialist ChildFund International di SMK N 1 Mojosongo, Boyolali, Rabu, 13 November 2024. Kegiatan tersebut dalam rangka membangun skill para siswa tingkat SMK.

Ketua Yayasan Keluarga Sejahtera Boyolali Ahmad Luthfy Mubaarok mengatakan, kegiatan ini merupakan pemenuhan hak anak. Dalam workshop tersebut, melihat secara bersama sama dalam proses pembelajaran di sekolah masing masing.

”Jadi kegiatan ini kami bekerjasama dengan ChildFund International di Indonesia. Dimana childfund ini memiliki modul pembelajaran, yang nantinya diintegrasikan dengan salahsatu pembelajaran di SMK,” katanya.

Ahmad menjelaskan, kegiatan yang mengambil tema sinergi kurikulum dan kebutuhan industry tersebut dilakukan untuk menggugah para pendidik sekolah tingkat SMK di Boyolali.

“Kami hadirkan narasumber Wikan Sakarinto, kebetulan beliau sangat paham terkait kurikulum merdeka saat ini. Kegiatan ini sekaligus untuk menggugah pendidik SMK,” ujar dia.

Siapkan ke Dunia Industri

Meinrad Indra Cahya, senior Program Specialist ChildFund International di Indonesia mengatakan, kegiatan ini merupakan keintegrasian skill ke dalam kurikulum SMK untuk menyiapkan siswa masuk pada dunia industri.

”Jadi dalam dunia industri yang dibutuhkan kemampuan skil para siswa. Skill tersebut seharusnya dimiliki para siswa, secara kopetensi harusnya sudah cukup baik. Namun umumnya siswa tidak memiliki skil yang bertaham pada dunia industri,” kata dia.

Meinrad menyampaikan, apabila mereka tidak mampu atau memiliki skill yang cukup, mereka akan merugikan dunia industri. Karena itu, dunia pendidikan dan dunia industri tersebut harus berimbang seghingga industri dapat terpenuhi dengan baik.

“Harapannya dari dunia Pendidikan dan industri sama sama memastikan, pada sebuah SMK tersebut memiliki kemampuan keterampilan yang berimbang sehingga kebutuhan industri dapat dipenuhi,” jelas dia.

Baca Juga:  Destinasi Kedung Goro Dijuluki Surganya Boyolali, Tersembunyi di Tengah Hutan

Meinrad berharap, para siswa SMK nantinya memiliki skill yang cukup baik. Dengan demikian, mereka dengan mudah masuk pada dunia kerja baik di industri maupun bidang wirausaha.

”Harapan kami para siswa SMK tersebut nantinya memiliki skill yang cukup, sehingga mereka mampu berwirausaha dan dunia industri,” harapnya.