SURAKARTA, diswaysolo.id- Kali ini kamu akan diajak membahas tentang kuliner khas Solo yaitu sate kere, terbuat dari tempe gembus muncul dilatarbelakangi oleh perbedaan kelas sosial selama masa penjajahan orang Belanda di Indonesia.
Rasanya sayang jika mampir ke Solo, Jawa Tengah, tidak menyantap sate kere dan sebab penjual sate kere terbilang sulit ditemui selain di Solo.
Di kota Solo sendiri ada satu sate yang unik dan berbeda, yaitu Sate Kere yang menjadi sajian kuliner khas kota Solo dan sate Kere ini menggunakan jeroan sapi dan tempe gembus atau ampas tahu yang menjadi ciri khasnya.
Salah satu kuliner legendaris yang patut dicoba adalah Sate Kere, yang berasal dari Solo, Jawa Tengah sate Kere menawarkan cita rasa khas yang menggugah selera, dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan.
Berikut fakta menarik Sate Kere:
1.Asal-Usul
Kuliner ini muncul pada masa kolonial Belanda, ketika daging sapi dan kambing menjadi barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas.
Sebagai alternatif, masyarakat kelas bawah yang ingin menikmati sate menggantinya dengan jeroan sapi dan tempe gembus (tempe yang terbuat dari ampas tahu).
2.Ciri Khas
Jeroan sapi memberikan tekstur yang kenyal dan gurih, sementara tempe gembus memberikan rasa yang lebih lembut dan sedikit manis, kombinasi bumbu marinasi yang meresap sempurna ke dalam bahan membuat setiap gigitan sate ini begitu lezat.
Basanya disajikan dengan lontong atau nasi, serta diberi tambahan bumbu kacang yang kental dan pedas dan untuk menambah kenikmatan, sate ini juga disajikan dengan irisan bawang merah, cabai rawit, dan sedikit perasan jeruk.
3.Bukti Kreativitas
Bukti kreatifvitas “wong cilik” Dari namanya “kere” berarti miskin atau tidak punya uang, sebutan itu sering digunakan masyarakat Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Arti “kere”mengambarkan apa sebenarnya isi sate tersebut, bahan yang digunakan adalah tempe gembus yang terbuat dari ampas pembuatan tahu dan jeroan.
4.Bumbu
Seperti sate kebanyakan sate ini juga disajikan dengan bumbu kacang. Bumbu kacang untuk sate yang unik ini berbeda dengan bumbu kacang sate ponorogo dan sate di daerah lain.
Jika diolah dengan tepat, bumbu sate ini dapat membuat tempe gembus jadi terasa makan daging dan bumbu yang digunakan dari sate kere ini terdiri dari gula merah, cabai, dan kacang.
5.Makanan Semua Kalangan
Walaupun dulunya merupakan sajian untuk “wong cilik” saat ini sate kere digemari oleh semua kalangan masyarakat, bahkan sate kere juga menjadi sajian favorit orang Presiden Joko Widodo.
Sampai-sampai sate kere jadi salah satu hidangan langganan saat Jokowi hajatan di kampung halaman, sSalah satu penjual sate kere terkenal di Solo adalah sate kere Mbak Tugiyem.
6.Wisata Kuliner
Sate kere menjadi kuliner yang cukup populer di Solo, mulai dari kaki lima hingga rumah makan. Beberapa tempat makan yang bisa kalian kunjungi di Solo untuk menyantap sate kere, seperti:
- Warung Sate Kere Yu Rebi (Jalan Kebangkitan Kios 1-2, Sriwedari, Laweyan, Solo)
- Warung Sate Kere Mbak Tug (Jalan Arifin Nomor 63, Jebres, Solo)
- Warung Sate Kere Mbah Ranu (Jalan Popda 1, Banjarsari, Nusukan, Solo)
- Warung Sate Kere Mbah Yem (Jalan Sukereno, Serengan, Solo).
Satu porsi sate kere komplit dengan lontong, bawang merah, dan cabai, bisa dibanderol dengan harga sepuluh ribu hingga tiga puluh ribu dan satu piring penuh kenikmatan.






