Wisata  

Batu Pandang Ratapan Angin Menikmati Keindahan Alam, Kisah Cinta dan Kutukan Abadi di Dieng

Batu Pandang Ratapan Angin menikmati keindahan alam.
Batu Pandang Ratapan Angin menikmati keindahan alam.

diswaysolo.id- Dieng merupakan bekas gunung vulkanik purba yang sudah tidak aktif lagi, dari letusan gunung tersebut meninggalkan sisa pahatan alam berupa bukit maupun tebing artistik seperti Batu Pandang Ratapan Angin.

Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu tempat wisata andalan di Jawa Tengah, ada banyak obyek wisata yang menawarkan keindahan panorama alam di sana seperti Candi Arjuna hingga Batu Pandang Ratapan Angin.

Batu Pandang Ratapan Angin Dieng sebuah fenomena alam yang menakjubkan, telah menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang mengunjungi kawasan Dieng, Jawa Tengah.

Berikut fakta menarik batu ratapan angin:

1.HTM

Harga tiket masuk wisata ini adalah Rp10.000 per orang, beberapa sumber menyebutkan bahwa harga tiket bisa mencapai Rp15.000. Jika Anda membawa kendaraan bermotor, Anda juga perlu membayar biaya parkir yang biasanya berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000, tergantung jenis kendaraannya.

Jam operasional Batu Pandang Ratapan Angin dimulai dari pukul 06.00 WIB hingga 17.30 WIB, setiap hari dan aktu kunjungan yang disarankan adalah pada pagi hari atau menjelang sore, untuk menghindari keramaian dan menikmati pemandangan yang lebih indah.

2.Lokasi

Untuk lokasinya berada di Theater, Jalan Dieng KM.2, Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354 dan karena berada di lokasi yang strategis, wisata ini bisa ditemukan dengan mudah.

3.Aktivitas Menarik

Wisata alam ini menawarkan berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan oleh pengunjung, di antaranya:

  • Hiking dan Trekking: Jalur menuju Batu Pandang Ratapan Angin cukup menantang dan cocok untuk aktivitas hiking atau trekking, Anda dapat menikmati perjalanan melewati jalur yang dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah.
  • Fotografi: Tempat ini adalah surga bagi para pencinta fotografi dan banyak spot foto menarik yang bisa dijadikan objek, mulai dari pemandangan alam, platform pandang, hingga patung dan dekorasi lainnya.
  • Menikmati Sunset dan Sunrise: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemandangan matahari terbit dan terbenam dari wisata inisangat memukau, aktivitas ini menjadi salah satu yang paling diminati oleh pengunjung.
  • Piknik: Area sekitar Batu Pandang Ratapan Angin cocok untuk dijadikan tempat piknik bersama keluarga atau teman-teman, anda bisa membawa bekal dan menikmati makan siang dengan latar belakang pemandangan yang indah.
  • 4.Fasilitas
Baca Juga:  5 Wisata Purwokerto Hidden Gem yang Memanjakan Mata!

Untuk menunjang kenyamanan pengunjung wisata alam ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain:

  • Area Parkir: Tersedia area parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan pengunjung, biaya parkir biasanya berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000.
  • Warung Makan dan Kios: Di sekitar area wisata terdapat beberapa warung makan dan kios yang menjual makanan dan minuman ringan, anda bisa membeli berbagai makanan khas lokal atau sekadar menikmati kopi atau teh hangat.
  • Toilet Umum: Tersedia toilet umum yang dapat digunakan oleh pengunjung, kebersihan toilet umumnya cukup terjaga.
  • Tempat Istirahat: Ada beberapa tempat duduk dan gazebo yang disediakan untuk pengunjung beristirahat setelah berjalan-jalan atau trekking.
  • Pusat Informasi: Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang wisata alam atau objek wisata di sekitarnya, Anda dapat mengunjungi pusat informasi yang ada di area tersebut.

5.Batu Pandang

Batu pandang rantapan angin ini berada di atas ketinggian 2.010 meter di atas permukaan laut. Dari atas batu ini wisatawan dapat melihat pemandangan Dataran Tinggi Dieng yang menakjubkan.

Tempat itu dapat pula dinamakan batu pandang, di lokasi ini terdapat dua buah batu yang dapat dinaiki wisatawan sambil memandang indahnya pesona alam.

6.Asal-Usul Nama

Dua batu itu dinamakan ratapan angin karena saat mengunjungi tempat ini, wisatawan dapat merasakan hembusan semilir angin dan ditambah juga, angin itu menggoyangkan daun-dauh pohon di sekitar batu hingga menciptakan bunyi gemerisik halus seperti suara siulan dan ratapan.

7.Kisah Cinta Segitiga

Ada mitos tersendiri mengenai keberadaan dua batu tersebut konon dulunya ada seorang pangeran yang tinggal bersama istrinya dan hidup bahagia.

Tapi suatu saat muncullah lelaki yang menggoda sang istri yang tak kuat akan godaan itu, pangeran yang tahu ada lelaki yang menggoda istrinya kemudian marah dan berkelahi dengan lelaki itu.

Baca Juga:  Daftar Pilihan Wisata Seru di Purbalingga, Pesonanya Memikat!

8.Warna Dua Telaga

Dari atas Batu pandang Ratapan Angin wisatawan bisa melihat kedua telaga memiliki warna permukaan yang mencolok satu sama lain dan saat matahari bersinar, tampak jelas permukaan air di Telaga Pengilon yang jernih memantulkan cahaya panorama di sekelilingnya seperti cermin raksasa.

Sementara itu permukaan air di Telaga Warna yang bersulfur tinggi hanya menampakkan warna hijau pekat, dari situlah wisatawan sudah dapat menyimpulkan kedua telaga itu memiliki kandungan yang berbeda-beda.