KARANGANYAR, diswaysolo.id – Desa Pendem, yang terletak di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kini berupaya meraih status sebagai Desa Kreatif. Hal itu dilakukan setelah mendapatkan sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari pemerintah.
Inisiatif ini dimulai dengan penyelenggaraan Pendem Heritage (Pehe) Art Culture yang berlangsung selama dua hari, pada, 26-27 Maret 2022 di Dusun Sukorejo, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.
Dalam artikel ini akan kami bahas tentang Desa Pendem di Karanganyar dalam mengembangkan strategi menuju desa kreatif. Melansir dari Solopos.com. Mari kita simak dan baca sampai selesai ya!
Pendem heritage art culture
Acara tersebut menampilkan beragam kegiatan, termasuk lomba tari dan lukis untuk anak-anak, pertunjukan kesenian Reog, penampilan gamelan macapatan, pasar murah, serta sarasehan warga. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah desa dan Sanggar Sekar Suwito Kinasih.
Isnain, perwakilan dari Sanggar Budaya Sekar Suwito Kinasih, menyatakan bahwa Pehe Art Culture berfungsi sebagai pemicu bagi pemuda karang taruna untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi yang ada di desa menuju status desa kreatif
. “Kami ingin menjadikan desa ini sebagai desa kreatif. Kami memulai dengan Pehe Art Culture yang sebenarnya bertujuan untuk menggerakkan pemuda dan elemen masyarakat yang ada,” ujarnya di sela-sela acara, pada hari Sabtu.
Ia juga menambahkan bahwa Pendem memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi Desa Kreatif, mulai dari seni budaya, kerukunan masyarakat, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Kami akan mengembangkan apa yang sudah ada di sini, seperti kesenian Reog,” tambahnya.
Pehe Art Culture memanfaatkan sebuah rumah tua yang terletak di tepi kali. “Kegiatan ini berlangsung di lokasi yang sudah ada, yaitu rumah warisan nenek. Rumah tua ini berada di area yang sepi. Kami membiarkan kondisinya apa adanya. Namun, kami berharap tempat ini dapat menjadi pusat berbagai kegiatan di masa mendatang,” ungkap Isnain.
Kepala Dusun Sukorejo Hadi Suwarno menyatakan, pihaknya bersama pemerintah desa memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pemuda Sukorejo dalam mengembangkan desanya.
“Kami sepenuhnya mendukung dan berharap setelah Pendem menjadi desa wisata, desa ini juga akan berkembang menjadi desa kreatif yang dimulai dari Dusun Sukorejo,” tuturnya.
Hadi Suwarno menjelaskan, Pehe Art Culture diselenggarakan dengan persiapan yang sangat singkat, kurang dari seminggu. Menurutnya, hal ini menunjukkan semangat dan komitmen pemuda dalam mengembangkan desa.
“Pada Rabu, 23 Maret 2022, kami baru memulai rapat untuk mengadakan kegiatan yang akan dilaksanakan mulai hari Sabtu, 26 Maret 2022. Persiapan lainnya pun dilakukan dan ternyata kegiatan ini dapat berjalan. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki semangat dan kemampuan, sehingga ke depan mereka siap untuk melaksanakan kegiatan lain dalam rangka menuju desa kreatif,” jelasnya.
Menurut informasi dari laman indonesia.go.id, desa kreatif adalah kawasan dalam wilayah administratif desa atau kelurahan, di mana masyarakatnya telah mengembangkan produk unggulan.
Jumlah produk tersebut bisa satu atau lebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif, yang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pertumbuhan kesejahteraan desa.
Hal ini merujuk pada Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor KM/107/KD.03/2021 tahun 2021 mengenai Panduan Pengembangan Desa Kreatif.
Demikian pembahasan tentang Desa Pendem di Karanganyar dalam mengembangkan strategi menuju desa kreatif. Semoga bermanfaat.






