Destinasi Wisata Budaya Yang Cocok untuk Liburan Keluarga, Patut Untuk Dijelajahi

Inilah destinasi wisata budaya yang cocok untuk liburan keluarga.
Inilah destinasi wisata budaya yang cocok untuk liburan keluarga.

SURAKARTA, diswaysolo.id- Ada banyak tempat destinasi wisata budaya di Solo yang bisa dikunjungi untuk menghabiskan waktu libur panjang maupun akhir pekan, salah satu wisata di Solo yang terkenal adalah keraton dan museum untuk belajar budaya dan sejarah.

Surakarta yang juga dikenal dengan nama Solo merupakan tujuan wisata di Provinsi Jawa Tengah yang masih mempertahankan destinasi wisata budaya hingga saat ini.

Kota Solo tidak pernah lepas dari nilai seni budaya dan sejarah yang kental dan lestari hingga saat ini. Di Kota Batik ini juga terdapat berbagai tempat destinasi wisata budaya di Solo yang bisa dijadikan destinasi liburan.

Kota Solo merupakan tujuan destinasi wisata budaya di Provinsi Jawa Tengah yang masih kental dengan kebudayaan Jawa, kekayaan seni dan budaya beraneka ragam menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.

Berikut informasi lengkap wisata budaya di Solo:

1.Kampung Batik Kauman

Destinasi pertama yang wajib kamu kunjungi adalah Kampung Batik Kauman di Jalan Trisula III No.1, Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, kampung ini menjadi pusat batik tertua di Kota Solo.

Keunikan ditawarkan Kauman adalah pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan batik serta belajar membatik dengan mengunjungi rumah industri batik di sekitarnya.

2.Keraton Surakarta Hadiningrat

Tempat yang terkenal menjadi ikon Kota Solo ini punya beberapa area yang boleh dikunjungi publik, antara lain area pendopo besar di dalam Sasana Sewaka dan museum.

Sasana Sewaka digunakan untuk mempertunjukkan kesenian tari tradisi dan gamelan, sedangkan museum berlokasi di dalam kawasan Keraton Kasunanan.

3.Pura Mangkunegaran

Bangunan yang berdiri sejak tahun 1757 ini memiliki gaya bangunan yang indah dengan ciri khas Jawa Klasik dan Eropa, di pura ini terdapat pendopo berbentuk joglo besar dengan soko guru yang terbuat dari kayu jati utuh.

Baca Juga:  Yuk, Saksikan Tradisi Gunungan Sekaten di Surakarta

Di dalam pura ini kamu bisa melihat berbagai koleksi benda bersejarah dari berbagai daerah, seperti gamelan kuno, wayang golek hingga koleksi kitab kuno dari jaman Majapahit dan Mataram yang masih tersimpan rapi.

4.De Tjolomadoe

De Tjolomadoe adalah bekas pabrik gula Colomadu, pabrik gula Colomadu dibangun di masa kepemimpinan KGPAA Mangkunagara IV tepatnya pada 8 Desember 1861.

Seiring berjalannya waktu, PG Colomadu resmi berhenti beroperasi pada 1997, mesin uap dan ketel raksasa dibiarkan teronggok tak terawat pada tahun-tahun setelahnya.

5.Museum Radya Pustaka

Destinasi wisata budaya ini adalah museum tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1980. Benda kuno yang tersimpan antara lain arca batu dan arca perunggu dari zaman Hindu dan Budha.

Selain itu terdapat koleksi keris dan senjata tradisional, gamelan, serta hadiah dari Napoleon Bonaparte, menyimpan koleksi kitab kesusasteraan kuno berbahasa dan berhuruf Jawa kuno serta koleksi pustaka berbahasa asing.

6.Museum Keris Nusantara 

Museum yang terletak di kawasan Sriwedari ini diresmikan oleh Presiden RI. Joko Widodo pada tanggal 9 Agustus 2017, terdapat lebih dari 400 keris dan beberapa senjata tradisional dari berbagai tempat di Indonesia.

Dekorasi ukiran kayu yang khas enghiasi museum dengan ornamen meliputi ornamen gebyog dan wayang, museum ini juga dilengkapi dengan video visual mengenai perkembangan keris di Indonesia dan ruang pembelajaran bagi pengunjung.

7.Loji Gandrung 

Loji Gandrung adalah wisata sejarah dalam bentuk bangunan peninggalan kolonial yang sapai ini masih utuh dengan kondisinya, pada zaman pemerintahan kolonial, selain digunakan sebagai tempat kediaman pejabat Belanda, gedung ini juga sering gunakan untuk dansa para bangsawan Eropa.

8.Sepur Kluthuk Jaladara

Destinasi wisata budaya ini merupakan serangkaian kereta api lokomotif kuno dengan dua gerbong wisata,lokomotif ini seri 1218 yang dibuat oleh Maschinenbau Chemitz Jerman pada tahun 1896.

Baca Juga:  Achmad Reza Diagitama Resmi Menjabat Sebagai Direktur Politeknik Akbara Surakarta

Sedangkan gerbongnya dibuat dengan bahan baku utama kayu jati pada tahun 1906 yaitu CR 16 dan TR 144 yang memiliki interior klasik.