diswaysolo.id – Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi yang ada di daerah mereka. Kampung menarik di Kota Solo memiliki daya tarik dan keunikan yang berbeda-beda. Berikut adalah tujuh kampung menarik yang dapat ditemukan di Kota Solo ini.
“Kami selalu mendorong masyarakat untuk mengeksplorasi potensi, baik itu potensi wisata maupun budaya yang ada di wilayah mereka,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, Gembong Hadiwibowo, saat peluncuran Kampung Njawani di Kelurahan Banjarsari.
Penggalian potensi daerah tidak berarti menghilangkan budaya yang ada, melainkan justru untuk memperkuat nilai-nilai budaya tersebut. Saat ini, sudah ada beberapa kampung menarik di Kota Solo yang berhasil mengoptimalkan potensi mereka sehingga memiliki daya tarik yang khas. Kampung-kampung ini menawarkan daya tarik tersendiri.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang kampung-kampung menarik di Kota Solo. Mari kita simak dan baca hingga tuntas!
Berikut adalah tujuh kampung menarik di Kota Solo :
1. Kampung Blangkon Petrojayan
Kampung Petrojayan memiliki keterkaitan erat dengan Keraton Kasunanan Surakarta, di mana seorang pengrajin blangkon Keraton mewariskan keterampilannya dalam membuat kain penutup kepala kepada generasi berikutnya.
Diperlukan sebuah acara untuk menarik minat wisatawan dari luar daerah. Selain itu, masyarakat setempat belum menyediakan fasilitas akomodasi yang memadai untuk para pengunjung.
2. Jayengan Kampung Permata
Jayengan mencerminkan hubungan antara Keraton Kasunanan Surakarta dan para pedagang dari Martapura atau Banjar. Di Jayengan Kampung Permata, terjadi proses akulturasi budaya antara penduduk lokal dan pedagang Banjar.
Proses ini terlihat dalam penyelenggaraan acara wisata yang dikenal sebagai Jarwono (Banjar, Jowo, Chino). Masyarakat di Jayengan Kampung Permata telah menyiapkan fasilitas pendukung untuk pariwisata.
3. Kampung Hepi Joho
Menurut Direktori Pariwisata, nama Hepi diambil dari bahasa Inggris yang berarti bahagia. Pemilihan nama ini berakar dari harapan warga Kampung Joho untuk hidup bahagia, aman, sehat, dan damai.
Konsep Kampung Hepi mulai dirintis sejak tahun 2007, namun baru resmi diluncurkan pada Februari 2018. Setiap bulan, warga secara sukarela melakukan gotong royong untuk merawat Kampung Hepi.
Selain dihiasi berbagai mural, kampung ini juga menawarkan beragam kegiatan masyarakat, seperti permainan tradisional anak-anak, kedai jamu, dan berbagai kerajinan tangan hasil karya warga.
4. Kampung Batik Laweyan
Menurut Jurnal Desa-Kota Universitas Sebelas Maret (UNS) yang ditulis oleh Shilvia Dwi Cahyani pada tahun 2020, Kampung Batik Laweyan menawarkan berbagai atraksi wisata, termasuk Selawenan.
Beberapa bangunan bersejarah di kawasan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya, seperti Langgar Merdeka dan Masjid Laweyan. Keberagaman atraksi wisata ini mendorong masyarakat setempat untuk menyediakan berbagai fasilitas pendukung, seperti restoran, akomodasi, dan tempat belanja.
Dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kota Solo (RIPPKADA) 2016-2026, Kampung Batik Laweyan diakui sebagai Kawasan Strategis Pariwisata di Kota Solo.
5. Kampung Njawani
Kampung Njawani resmi diluncurkan di RW 16 Kampung Gebang, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari pada hari Kamis, 15 Juni 2023.
Kampung ini memiliki fokus pada program pembelajaran budaya Jawa secara nonformal untuk masyarakat umum. Di sini, diadakan pementasan budaya Jawa secara rutin dan terbuka untuk umum.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Masyarakat dapat mempelajari berbagai aspek budaya Jawa, termasuk bahasa, musik, tradisi, seni, busana, dan kuliner tradisional, dengan bimbingan dari para ahli di bidangnya.
6. Kampung Batik Kauman
Kampung ini merupakan salah satu kampung tematik yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata. Menurut RIPPKADA Kota Solo, Kampung Batik Kauman termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Kota Solo dan merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Daerah Karaton Surakarta Hadiningrat.
Keberadaan kampung ini sangat terkait dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Di Kampung Batik Kauman, terdapat banyak bangunan bersejarah yang merupakan warisan dari aktivitas Keraton Kasunanan Surakarta, seperti Komplek Masjid Agung dan beberapa langgar.
Event Mauludan juga menjadi contoh hubungan yang erat antara Keraton Kasunanan Surakarta dan Kampung Batik Kauman. Selain itu, kampung ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk wisatawan.
7. Kampung Sayur Mojosongo
Kampung ini menawarkan atraksi wisata yang berfokus pada budaya masyarakat dalam menanam sayuran organik. Kampung Sayur Mojosongo mengadakan acara tahunan untuk merayakan Hari Bumi. Selain itu, anak-anak di kampung ini juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan seni karawitan.
Demikian pembahasan tentang kampung-kampung menarik di Kota Solo. Semoga bermanfaat.






