KLATEN, diswaysolo.id – Festival Candi Kembar di Kabupaten Klaten kembali digelar. Acara yang dipusatkan di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan yang digelar selama tiga hari tersebut diramaikan dengan kembali diramaikan dengan kirab gunungan hasil bumi di desa setempat.
Festival kelima tersebut dimulai dari Jumat-Minggu, 6-9 Oktober 2024. Sementara kirab gunungan hasil bumi digelar Sabtu, 8 Oktober 2024 siang. Sebanyak delapan gunungan diarak oleh warga Bugisan mulai dari parkiran Candi Sewu hingga lapangan di sisi timur komplek Candi Plaosan Utara. Hal itu sekaligus menjadi vanue utama penyelenggaraan Festival Candi Kembar.
Selain arak-arakan gunungan, kirab tersebut juga dimeriahkan parade seni dan budaya dari kelompok masyarakat mewakili dukuh di Desa Bugisan. Kegiatan itu pun menjadi perhatian masyarakat. Tidak hanya dari warga Bugisan dan Kecamatan Prambanan, tapi juga wisatawan mancanegara.
Plt Camat Prambanan Tomisila Adisama mengatakan, berbagai kesenian lokal ditampilkan dalam Festival Candi Kembar. Mulai dari tari tradisional, kesenian gejog lesung, hingga seni karawitan ditampilkan oleh masyarakat.
Festival tersebut menjadi pelestarian dan pengembangan seni budaya di desa yang mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini.
”Tujuan kegiatan ini adalah untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Desa Bugisan, menarik wisatawan domestik dan mancanegara, menggali potensi masyarakat di bidang seni dan budaya, serta mengembangkan UMKM sekitar Candi Kembar,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani, didampingi jajaran Forkopimda Klaten dan kepala OPD Kabupaten Klaten turut hadir dalam acara kirab gunungan Festival Candi Kembar.
Dalam kesempatan tersebut, dia meminta seluruh elemen masyarakat di Desa Bugisan terus mempertahankan dan mengembangkan potensi pariwisata lokal.
“Ke depan, pemerintah daerah akan terus mendorong dan membina pengembangan Desa Bugisan, memastikan potensi wisatanya terjaga. Saya berharap semua pihak menjaga kebersihan, lingkungan, dan merawat situs candi yang ada,” paparnya.






