KARANGANYAR, diswaysolo.id – Layanan hemodialisa atau cuci darah di RSUD Karanganyar akan segera diluncurkan. Manajemen menargetkan bahwa layanan ini dapat beroperasi pada bulan Juli. Saat ini, enam unit mesin hemodialisa telah tiba di RSUD Karanganyar. RSUD Karanganyar segera melayani.
Direktur Utama RSUD Karanganyar, dr Arif Setyoko, menjelaskan bahwa total ada 15 unit alat hemodialisa yang akan disediakan untuk layanan cuci darah di rumah sakit yang dikelola oleh Pemkab Karanganyar ini.
“Saat ini, baru enam alat yang telah datang dan sedang dalam tahap uji coba,” ujarnya pada Sabtu, 12 April 2025.
Ia menambahkan bahwa RSUD sedang mempersiapkan gedung serta tenaga medis, termasuk dokter dan operator, untuk mendukung layanan hemodialisa ini.
RSUD Karanganyar segera melayani cuci darah
Dia menargetkan bahwa pada bulan Juli, layanan hemodialisa sudah siap untuk melayani pasien yang memerlukan cuci darah. Layanan ini kami bangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Karanganyar.
Sebelumnya, RSUD Karanganyar tidak memiliki layanan hemodialisa, sehingga pasien harus kami rujuk ke RS PKU Karanganyar atau RSUD dr Moewardi Solo untuk mendapatkan layanan tersebut.
“Pelayanan hemodialisa di RSUD ini akan lebih kita fokuskan pada masyarakat yang terdaftar di BPJS, sehingga semua layanan HD akan gratis atau kita tanggung oleh BPJS,” tambahnya.
Sebagai bagian dari persiapan, RSUD juga sedang mengurus konektivitas layanan hemodialisa dengan BPJS. Meskipun demikian, layanan ini tetap terbuka untuk pasien umum.
Biaya layanan untuk pasien umum saat ini masih dalam tahap perhitungan. Dia berharap bahwa layanan hemodialisa ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, mengingat jumlah pasien yang membutuhkan cuci darah terus meningkat setiap tahunnya.
“Pelaksanaan layanan kesehatan hemodialisa masih menunggu proses perizinan dan kredensialing dari pihak BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Selain sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, penambahan layanan kesehatan baru ini bertujuan untuk mempermudah akses bagi masyarakat Karanganyar yang memerlukan perawatan kesehatan seperti hemodialisa.
Dia mengakui bahwa kasus gagal ginjal semakin meningkat. Kini, tidak hanya orang dewasa yang terpengaruh, tetapi juga banyak anak-anak yang mengalami gagal ginjal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor.
Selain pola makan, banyaknya anak-anak yang mengonsumsi minuman kemasan juga berkontribusi. Harapannya, layanan hemodialisa ini dapat mengurangi antrean di rumah sakit lain akibat tingginya angka kasus gagal ginjal.