Kunjungi Universitas Boyolali, Menteri Kelautan Dukung Keunggulan Yang Spesifik

Kunjungi Universitas Boyolali
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono (kelima dari kiri) saat berfoto di ruangan Rektor, Kunjungi Universitas Boyolali

BOYOLALI, diswaysolo.id – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mendorong Universitas Boyolali (UBY) untuk mengembangkan kompetensi inti yang menjadi keunggulan utama. Kunjungi Universitas Boyolali.

Pernyataan ini disampaikan saat kunjungannya ke kampus UBY pada Jumat, 11 April 2025, sekitar pukul 13.15 WIB.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, Menteri Trenggono bertemu dengan Rektor UBY Nanik Sutarni, Bupati Boyolali Agus Irawan, serta beberapa pejabat lainnya.

“Saya terkejut mengetahui ada universitas di Boyolali, yang diinisiasi oleh yayasan Korpri. Ini sangat baik, bisa menjadi ikon di Kabupaten Boyolali,” ungkapnya kepada wartawan setelah pertemuan.

Baca Juga:  Kembali ke Boyolali, Nusantara United Membawa Misi Untuk Bangkit Menghadapi PSMS Medan

Kunjungi Universitas Boyolali, Menteri Kelautan Dukung Keunggulan

Trenggono menekankan pentingnya agar perguruan tinggi tidak hanya membangun tanpa tujuan yang jelas, mengingat sudah banyak universitas yang ada.

“Dari diskusi tadi, mungkin saran yang bisa saya berikan adalah fokus pada sektor peternakan, mengingat daerah ini terkenal dengan produk susu.

Ada juga isu lain seperti fenomena virus untuk peternakan. Menurut saya, UBY perlu fokus pada penelitian untuk bidang ini,” ujarnya.

Sebagai putra daerah Boyolali, Trenggono berkomitmen untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi satu-satunya universitas di Boyolali.

Mengenai keunggulan yang menjadi ciri khas universitas, Trenggono menekankan pentingnya fokus dalam pengembangan.

“Keunggulan mungkin tidak harus menyeluruh. Misalnya, jika UBY fokus pada peternakan,maka bisa menjadi kampus peternakan terbaik di sini,” jelasnya.
Ia juga menceritakan tentang perbedaan kualitas daging sapi di Jepang, meskipun pengembangannya pada lahan yang sama seperti wagyu dan kobe.

Bagaimana kita dapat memperoleh hasil dari penelitian untukĀ  masa depan? Sebenarnya, proses ini tidak bisa instan; tidak mungkin kita berbicara tentang hasil dalam waktu setahun.

Ini memerlukan waktu yang cukup lama, mungkin dua hingga tiga generasi, tetapi langkah awal harus kita ambil, ungkapnya.

Baca Juga:  Polres Boyolali Sediakan Mobil Derek Gratis, Inilah Cara Aksesnya

Universitas Boyolali dapat setara dan unggul dibandingkan kampus lainnya

Di sisi lain, Rektor Universitas Boyolali, Nanik Sutarni, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengundang Menteri Trenggono, yang berasal dari Boyolali, karena universitasnya memerlukan dukungan sistem untuk kemajuan perguruan tinggi.

Ia mengakui bahwa UBY berada di kota kecil, sehingga tanpa dukungan dari pusat, universitasnya akan kesulitan untuk bersaing. “Kami bercita-cita agar Universitas Boyolali dapat setara dan unggul bila membandingkan dengan kampus lainnya,” tuturnya.

Nanik menekankan bahwa untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten, memerlukan inovasi.

Ia berpendapat bahwa inovasi dari UBY harusĀ  mendapat dukungan dari Bupati Boyolali dan jajaran pemerintah hingga kementerian.

Terlebih lagi, untuk Boyolali terdapat berbagai masalah seperti susu, kemandirian pangan, ketahanan pangan, dan pertanian.

Untuk mengatasi isu-isu tersebut, kami perlukan kolaborasi antara universitas, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.

Ia juga menyampaikan bahwa Menteri Trenggono akan membantu dalam pengembangan sarana dan prasarana di Universitas Boyolali.

Salah satu contohnya adalah laboratorium yang akan kami gunakan untuk meneliti berbagai permasalahan di Boyolali terkait peternakan dan perikanan.

“Baru-baru ini ada isu mengenai susu, penyakit kaki dan mulut, antraks, dan lain-lain, dan UBY diminta untuk menjadi contoh bagi sektor peternakan untuk Boyolali,” tutupnya.

Bupati Boyolali, Agus Irawan, menyampaikan bahwa diskusi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono, membahas langkah-langkah untuk mengajukan Universitas Boyolali sebagai pendorong kemajuan sektor perikanan di daerah tersebut.

Rencananya, akan kita bangun laboratorium yang terintegrasi dengan peternakan di UBY. “Kami telah berdiskusi mengenai kampung lele yang kami miliki, ini terdapat tantangan dalam hal pembibitan yang saat ini masih sangat bergantung pada Jawa Timur.

Insyaallah, ke depan, Pak Menteri berharap agar pembibitan dapat kami lakukan di Boyolali,” ujarnya.