Klaten  

Pembangunan Pagar Tol Solo-Jogja, Musala Karanganom,Klaten Tetap Bertahan

Pembangunan pagar tol
Pembangunan pagar tol

KLATEN, DISWAYSOLO.ID – Musala yang terletak di Dukuh/Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten, merupakan satu-satunya bangunan yang terdampak pembangunan pagar  tol Solo-Jogja di wilayah Klaten yang belum dibongkar.

Hal ini disebabkan oleh belum selesainya pembangunan musala pengganti. Berdasarkan pengamatan pada Kamis, 6 Maret 2025, musala yang dikenal dengan nama Sarbini ini berada di dalam area pagar yang kini menjadi bagian dari kawasan tol Solo-Jogja.

Bupati Hamenang Ajak DPRD Kerja Sama Untuk Kemajuan Klaten

Pembangunan pagar tol Solo-Yogya

Bangunan musala masih dalam kondisi baik, melengkapinya dengan menara untuk pengeras suara dan tandon air.

Arah kiblat musala menghadap ke jalan tol, sehingga mihrabnya berada tepat di bawah jalur tol. Suara kendaraan yang melintas dengan cepat di jalan bebas hambatan terdengar jelas.

Musala ini masih anda gunakan sebagai tempat ibadah, dengan pelaksanaan salat wajib lima waktu yang tetap berlangsung.

Saat  bulan Ramadan ini, aktivitas  musala semakin meningkat, memulainya  dengan Salat Isya yang mengikutinya  dengan tarawih berjemaah.

Sementara itu, bangunan musala pengganti terletak pada seberang musala lama yang masih berfungsi. Dari sekilas pandang, kondisi bangunan musala baru tampak sudah selesai.

Salah satu pengurus musala, Nur Sahid, yang berusia 55 tahun, menyatakan bahwa pembangunan musala pengganti telah berlangsung selama sepuluh bulan terakhir.

5 Masjid Unik di Solo, Untuk Destinasi Wisata Religi Ramadan

Proses pembangunan ini  yang melakukan oleh pihak pengelola proyek tol

Baik musala lama maupun yang baru memiliki ukuran yang sama, yaitu 10 meter x 10 meter. Namun, musala baru melengkapinya dengan halaman yang lebih luas.

Meskipun secara fisik bangunan musala baru tampak hampir selesai, Nur Sahid menjelaskan bahwa takmir dan jemaah belum bersedia untuk pindah ke lokasi baru, termasuk selama bulan Ramadan ini.

Baca Juga:  Mengungkap Cerita Misteri Sendang Bulus di Klaten

Alasannya adalah karena bangunan musala baru belum sepenuhnya siap. Beberapa fasilitas yang kamu perlukan masih belum tersedia. “Sumur belum ada, dan septic tank juga belum selesai,” ungkap Nur Sahid.

Dia menambahkan bahwa takmir dan jemaah sebenarnya berharap agar pembangunan musala baru dapat segera terselesaikan. Hal ini bertujuan agar jemaah dapat beribadah dengan lebih nyaman.

Namun, karena kondisi bangunan musala baru yang belum sepenuhnya siap, warga masih memilih untuk tetap menggunakan musala yang berada di bawah tol.

“Jika setelah Ramadan bangunan musala baru belum siap, kami akan tetap di sini untuk sementara,” jelasnya.

Kondisi musala lama yang terletak di bawah jalan tol sering menimbulkan kekhawatiran, terutama setelah segmen tol Solo-Jogja Kartasura-Klaten mulai beroperasi.

“Ketika kendaraan besar melintas, suaranya kadang membuat takut, terutama di area imam,” ungkap Nur Sahid.

Mengenai usia musala, Nur Sahid tidak memiliki informasi yang pasti. Musala tersebut sudah ada sejak sebelum kelahirannya.

Musala Sarbini bahkan mnganggapnya sebagai musala tertua bila membandingkannya dengan tiga musala lainnya untuk desa Brangkal.

Warga lain, Harun, menyatakan bahwa musala itu telah ada sejak lama. Bagi masyarakat setempat, musala tersebut menyimpan banyak kenangan, terutama sebagai tempat bermain di masa kecil.

“Dulu, anak-anak jarang tidur di rumah, terutama saat Ramadan seperti sekarang,” kata Harun.

Harun sebelumnya tinggal di dekat Musala Sarbini. Namun, karena rumahnya terdampak pembangunan tol, keluarganya terpaksa pindah dan membangun rumah di RT tetangga yang masih dalam satu desa.

Meskipun demikian, Harun masih sesekali mengunjungi musala tersebut untuk mengenang rumahnya yang kini telah rata dengan tanah, serta menunggu selesainya pembangunan musala baru.