Klaten  

Festival Durian yang Ramai, Semakin Meningkatkan Popularitas Jatinom Sebagai Pusat Durian di Klaten

Kemeriahan festival durian di Jatinom Klaten
Kemeriahan festival durian di Jatinom Klaten

KLATEN, diswaysolo.id – Pagar bambu menjadi batas antara ribuan pengunjung dan panitia Festival Durian 2025 yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Klaten, pada Minggu, 16 Februari 2025 siang.

Di bawah sinar matahari yang terik, ribuan orang menunggu dengan sabar untuk menukarkan kupon mereka dengan paket durian yang telah dikupas dan dikemas dalam wadah mika.

Saat panitia mulai membagikan paket durian yang berisi tiga hingga lima biji sekitar pukul 10.30 WIB, kerumunan langsung berdesakan, dengan banyak orang mengulurkan tangan untuk mendapatkan paket durian tersebut.

Warga yang berhasil menukarkan kupon segera meninggalkan kerumunan. Beberapa langsung membawa pulang durian, sementara yang lain memilih untuk menikmatinya di tempat.

Dalam waktu singkat, sekitar 4.500-5.000 paket durian yang telah dikupas itu habis terjual, semuanya dalam waktu kurang dari 10 menit.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang Festival Durian yang semakin meningkatkan popularitas Jatinom sebagai pusat durian di Klaten. Sumber: Solopos.com. Mari kita simak dan baca hingga tuntas!

Festival ini berhasil menarik perhatian ribuan orang yang datang

Festival durian telah menjadi kegiatan tahunan yang diadakan di Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, yang dikenal sebagai salah satu pusat pertanian durian di Kabupaten Klaten.

Setiap kali festival berlangsung, acara ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung yang datang ke Lapangan Merdeka sejak pagi untuk menikmati si raja buah.

Salah satu pengunjung, Yoga, 22 tahun, dari Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, datang bersama istri dan temannya. Ini adalah kunjungan pertamanya ke festival tersebut.

Dia sudah tiba di lokasi sejak pukul 07.00 WIB. “Saya merasa acara ini sangat menarik dan berharap di masa depan bisa lebih baik dan lebih banyak,” ungkap Yoga setelah mendapatkan durian.

Baca Juga:  Yuk Menikmati Kejernihan Air di Destinasi Umbul Sigedang Kapilaler Klaten

Pengunjung lainnya, Sugeng, 49 tahun, dari Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, langsung menikmati paket durian gratis yang diterimanya setelah berdesakan dengan pengunjung lain.

Dia mendapatkan empat paket sesuai dengan kupon yang diterimanya bersama rombongan. “Kami berempat, jadi dapat empat,” kata Sugeng.

Sugeng juga menyampaikan bahwa durian yang dia coba dari kotak pertama terasa agak kurang manis. Namun, dia optimis bahwa durian dari kotak lainnya akan memiliki rasa yang lebih enak. “Saya berharap acara seperti ini bisa terus diadakan,” jelas Sugeng.

Rasa khas manis-pahit

Festival durian di Jatinom, Klaten, menarik perhatian tidak hanya warga dari luar daerah, tetapi juga penduduk setempat.

Salah satunya adalah Kasiyanto, 59 tahun, yang datang bersama keluarga dan kerabatnya untuk menukarkan kupon durian gratis. “Saya ingin berpartisipasi dalam acara ini,” ungkap warga Desa Randulanang tersebut.

Sebagai seorang petani durian, Kasiyanto menjelaskan bahwa hampir setiap keluarga di Randulanang menanam durian, baik di halaman rumah maupun di kebun. Dia sendiri memiliki sekitar 32 pohon durian di kebunnya.

Jenis durian yang paling umum ditanam adalah durian lokal dengan rasa manis-pahit. Kasiyanto juga menyebutkan bahwa ada petani yang menanam durian jenis bawor dan musang king, meskipun hanya dalam jumlah terbatas karena harga bibit yang cukup mahal, berkisar antara Rp250.000 hingga Rp300.000.

Kasiyanto menambahkan bahwa Randulanang merupakan salah satu pusat durian di Jatinom. Mengenai hasil panen, dia menyatakan bahwa setiap pohon dapat menghasilkan 150-200 buah saat musim durian tiba.

“Kami berharap festival ini dapat diadakan secara rutin untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu tantangan yang dihadapi petani adalah pemasaran,” jelasnya.

Camat Jatinom, Klaten, Agus Sunyata, menginformasikan bahwa festival tersebut membagikan sekitar 4.500-5.000 paket durian gratis. Durian yang dibagikan sudah dalam keadaan dikupas dan siap untuk dinikmati.

Baca Juga:  Pesona Ciamik Wisata Umbul Brintik di Klaten, Cantik Eksotik Air Terapi Sehat

Agus menjelaskan bahwa paket durian tersebut disiapkan dengan bekerja sama dengan petani lokal yang berpengalaman dalam memilih durian berkualitas.

Agus juga menambahkan bahwa langkah ini merupakan hasil evaluasi dari festival tahun sebelumnya, dengan tujuan memastikan bahwa durian yang dibagikan memiliki kualitas dan cita rasa yang baik. “Jenis durian yang dibagikan adalah durian lokal super,” tutup Agus.

Semangat untuk petani durian

Festival ini diselenggarakan untuk memberikan semangat kepada para petani durian, khususnya di Kecamatan Jatinom. Beberapa daerah yang menjadi pusat produksi durian di Jatinom meliputi Randulanang, Beteng, dan Bengking.

Selain durian lokal, masyarakat juga mulai menanam berbagai jenis durian dari daerah lain yang terkenal dengan rasa yang lezat, seperti durian bawor, montong, black thorn, dan musang king.

“Namun, jumlahnya masih terbatas. Kami berharap ke depan festival ini dapat memotivasi petani untuk terus mengembangkan budidaya durian.

Kami juga mengundang pihak pertanian untuk mendampingi dalam pengembangan berbagai varietas durian,” ungkap Agus.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyatakan bahwa festival durian ini diadakan sebagai ungkapan syukur atas kesuburan tanah yang memungkinkan penanaman durian berkualitas.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong para petani durian agar terus meningkatkan kualitas hasil panen mereka.

“Dengan demikian, hasil panen juga akan meningkat. Kami berharap Klaten dapat memiliki ciri khas durian dengan rasa yang unik,” jelas Mulyani.

Menurut data dari BPS Klaten, terdapat beberapa daerah penghasil durian di Klaten selain Kecamatan Jatinom, seperti Kemalang, Tulung, dan Karangnongko.

Dalam publikasi BPS Klaten berjudul Kecamatan Jatinom dalam Angka 2024, produksi durian di Kecamatan Jatinom tercatat mencapai 1.098 kuintal pada tahun 2020, 5.554 kuintal pada tahun 2021, 17.058 kuintal pada tahun 2022, dan 6.741 kuintal pada tahun 2023.

Baca Juga:  Misteri Menarik Candi Prambanan, Candi Hindu Terbesar dan Situs Warisan Dunia

Demikianlah ulasan mengenai Festival Durian yang semakin meningkatkan popularitas Jatinom sebagai pusat durian di Klaten. Semoga informasi ini bermanfaat.