SRAGEN, diswaysolo.id – Polda Jateng telah mengungkap dugaan adanya praktik prostitusi yang disamarkan di kawasan objek wisata Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen.
Kombes Pol Dwi Subagio, selaku Dirreskrimum Polda Jateng, menyatakan bahwa praktik tersebut beroperasi di dalam kompleks objek wisata religi yang juga memiliki tempat karaoke.
“Saat pengunjung masuk, mereka membayar tiket kepada pemerintah daerah, meskipun ini adalah objek wisata religi,” ungkap Dwi Subagio, seperti yang dilansir oleh ANTARA pada Selasa, 4 Februari 2025.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengungkapan praktik prostitusi di destinasi wisata Gunung Kemukus yang mengejutkan masyarakat Sragen. Mari kita simak dan baca hingga tuntas!
Terungkapnya praktik prostitusi yang disamarkan
Menurut informasi yang diperoleh, terungkapnya praktik prostitusi yang tersembunyi ini berawal dari pengungkapan kasus perdagangan orang yang melibatkan salah satu pemilik tempat karaoke.
Polisi telah menangkap S, pemilik tempat karaoke di lokasi wisata tersebut, berdasarkan laporan dari orang tua salah satu pekerja di tempat itu.
Pada akhir Januari 2025, orang tua pekerja tersebut melaporkan bahwa anaknya tidak diizinkan pulang oleh tersangka. “Awalnya, korban ditawari pekerjaan di rumah makan oleh tersangka, namun kenyataannya ia justru dijadikan pemandu lagu dan pekerja seks komersial,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tersangka menetapkan syarat bagi korban untuk membayar Rp1 juta agar bisa pulang. Selain itu, tersangka diketahui juga mempekerjakan pemandu lagu yang masih di bawah umur.
Atas tindakannya, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2017 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang serta Pasal 296 dan 506 KUHP mengenai prostitusi.
Menyikapi praktik prostitusi di kompleks objek wisata Gunung Kemukus, Dwi meminta agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas.
Demikianlah informasi mengenai pengungkapan praktik prostitusi di destinasi wisata Gunung Kemukus, Sragen. Semoga informasi ini bermanfaat.
