Istana Keraton Kartasura Kerajaan Mataram Islam, Misteri Jailangkung dan Benda-benda Keramat

ISTANA KERATON KATRASURA - Istana Keraton Kartasura Kerajaan Mataram Islam.
ISTANA KERATON KATRASURA - Istana Keraton Kartasura Kerajaan Mataram Islam.

SURAKARTA, diswaysolo.id- Kabupaten Sukoharjo memiliki peninggalan sejarah dari salah satu kerajaan besar di masa silam mataram islam, peninggalan sejarah itu berupa Istana atau istana keraton kartasura.

Dibangun Amangkurat II pada 1680 tembok istana keraton kartasura masih kokoh berdiri, kini genap 276 tahun setelah ditinggalkan Pakubuwana II ke Keraton Surakarta.

Pada abad ke-17,daerah istana keraton kartasura yang kini secara administratif masuk Kabupaten Sukoharjo, merupakan Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam.

Istana keraton kartasura ini tepatnya terletak di Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah dan jarak Keraton Kartasura dengan Keraton Surakarta Hadiningrat adalah sekitar 11 kilometer.

Berikut Informasi Lengkap Mengenai Keraton Kartasura:

1.Benteng Sri Menganti

Salah satu peninggalan sejarah yang paling kentara adalah benteng bagian dalam keraton atau Benteng Sri Menganti, benteng yang terbuat dari bata merah ini masih mengelilingi kompleks Keraton ini.

Meski beberapa bagian sudah rusak dimakan usia, benteng ini masih komplet mengelilingi bagian dalam keraton, memiliki ketinggian hingga enam meter dengan lebar mencapai dua meter.

2.Jebolan Pecinan 

Peninggalan sejarah selanjutnya merupakan saksi bisu kejadian besar di masa lalu, yakni Geger Pecinan,pemberontakan orang-orang Tionghoa dan masyarakat anti-VOC tahun 1740 itu berhasil menginvasi Keraton Kartasura.

Pemberontak berhasil menjebol dinding benteng dengan menggunakan peledak dari mesiu, raja Mataram Islam saat itu Pakubuwana II kemudian melarikan diri ke Ponorogo, sementara pemberontak mengangkat Raden Mas Garendi menjadi raja bergelar Amangkurat V.

3.Kamar Raja

Tepat di sisi selatan Jebolan Pecinan, masih ada peninggalan lain yang bisa ditemukan, dahulu di sanalah letak kamar tidur raja yang tinggal di Keraton Kartasura.

Meski demikian peninggalan yang ada bukan lagi berwujud kamar, dua batu itu ada di atas semacam panggung dan tidak ada peninggalan berupa tempat tidur atau bangunan lain yang menyerupai kamar tidur.

Baca Juga:  Srengenge Cafe Solo, Tempat Nongki Nyaman Dengan Harga Yang Terjangkau

4.Gedung Obat 

Gedung Obat dulunya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan obat (ramuan mesiu), lokasi gedung ini cukup terpisah dari Kompleks Keraton Kartasura karena berada dekat dengan benteng luar atau Benteng Baluwati.

Fungsi Gedung Obat saat ini sudah berubah menjadi areal permakaman, tidak ada lagi peninggalan khas Gedung Obat yang ada di tengah makam.

5.Lobang Besar

Lobang besar berdiameter dua meter di bagian utara benteng, diyakini dilakukan oleh pemberontak Mas Garendi yang menerobos ke dalam keraton dengan menjebol benteng bersama-sama anak buahnya.

Meskipun lobang tersebut sudah ditutup oleh pengelola, namun warga sekitar menganggap awal kehancuran istana Keraton Kartasura dari lobang yang dibuat para pemberontak saat itu.

6.Cagar Budaya

Bangunan benteng Keraton Kartasura pun kini benda cagar budaya yang ditetapkan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.

Cerita sejarah kejayaan Keraton Kartasura yang penuh dengan peperangan dan intrik kekuasaan bertolak belakang dengan kondisi fisik keraton saat ini.

7.Benteng Baluwarti

Tidak hanya Benteng Sri Menganti saja yang kini masih ada di sekitar istana Keraton Kartasura, benteng bagian luar atau Benteng Baluwarti saat ini juga masih bisa ditemukan.

Lokasi benteng ada di sisi barat, sekitar 450 meter dari Keraton Kartasura dan kondisi Benteng Baluwarti Keraton Kartasura kini sudah tidak baik.