Sragen  

Fakta Menarik Tentang Sragen, Ada Makam Penguasa Keraton Pajang Bergelar Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir

Fakta menarik tentang Sragen terdapat makam Jaka Tingkir
Fakta menarik tentang Sragen terdapat makam Jaka Tingkir

SRAGEN, diswaysolo.id – Sragen merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, dengan pusat pemerintahan di kota Sragen, sekitar 30 kilometer di sebelah timur kota Surakarta.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di utara, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Karanganyar di selatan, dan Kabupaten Boyolali di barat.

Sragen dikenal dengan sebutan “Bumi Sukowati”, yang berasal dari masa pemerintahan Kerajaan (Kasunanan) Surakarta. Nama Sragen diambil dari lokasi pusat pemerintahan yang berada di daerah ini.

Secara geografis, Sragen terletak di lembah aliran Sungai Bengawan Solo yang mengalir ke arah timur. Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan melalui Perda Nomor: 4 Tahun 1987, yang jatuh pada hari Selasa Pon, 27 Mei 1746.

Pangeran Mangkubumi

Pada tanggal tersebut, Pangeran Mangkubumi, yang kemudian dikenal sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono I, menancapkan tonggak pertama dalam perlawanan terhadap Belanda.

Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sragen telah berusia 275 tahun. Pada tahun 2019, jumlah penduduk kabupaten ini mencapai 890.518 jiwa. Namun, masih banyak hal menarik lainnya yang dapat ditemukan di Sragen.

Dalam artikel ini, kami akan membahas fakta-fakta menarik tentang Sragen, berdasarkan informasi dari Liputan6.com dan berbagai sumber lainnya.

Berikut adalah empat fakta menarik mengenai Kabupaten Sragen:

1. Desa Wisata Betisrejo

Kabupaten Sragen memiliki berbagai tempat wisata yang menarik, salah satunya adalah Desa Wisata Betisrejo. Desa ini merupakan hasil penggabungan dari tiga desa, yaitu Sukorejo, Jambeyan, dan Jetis, yang terletak di Kecamatan Sambirejo.

Di sini, pengunjung dapat merasakan suasana pedesaan yang semakin jarang ditemukan di perkotaan. Selain menikmati pemandangan lahan pertanian, terdapat juga peternakan ikan dan sapi.

Banyak rumah warga yang telah dijadikan homestay, sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman tinggal di desa. Jika berkunjung saat musim panen, Anda berkesempatan untuk menyaksikan pertunjukan tari lesung yang merupakan tradisi setempat.

Baca Juga:  Hari Jadi Provinsi Jateng, Sragen Lakukan Gerakan Pangan Murah untuk Ringankan Beban Masyarakat

2. Museum Purbakala Sangiran

Destinasi wisata terkenal di Sragen adalah Museum Purbakala Sangiran, yang terletak di Kubah Sangiran. Museum ini memberikan gambaran tentang kehidupan manusia di masa lalu dan diakui sebagai museum purbakala terlengkap di dunia oleh UNESCO, yang juga mengakui Situs Purbakala Sangiran sebagai Situs Warisan Budaya Dunia.

Didirikan pada tahun 1980, museum ini mencakup area seluas 16.675 meter persegi dengan bangunan bergaya Joglo yang memiliki ruang pameran utama untuk koleksi.

Terdapat pula ruang laboratorium yang digunakan untuk konservasi fosil-fosil yang ditemukan di kawasan Sangiran, yang merupakan lokasi penemuan fosil manusia dan hewan purba, sebagian di antaranya disimpan di Museum Fosil Sangiran.

3. Makam Joko Tingkir

Makam Joko Tingkir terletak di kompleks Pemakaman Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, sekitar 16 kilometer dari Sragen. Suasana di kompleks pemakaman ini sangat tenang dan teduh.

Sebuah pohon besar berdiri kokoh di atas masjid kecil berwarna krem yang terawat. Jalan masuk menuju gerbang pemakaman yang dilapisi semen terlihat rapi dan bersih, meskipun kesan sederhana tetap terasa jelas.

Di kompleks ini terdapat makam Sultan Hadiwijaya, yang dikenal juga sebagai Joko Tingkir, penguasa Keraton Pajang (1550-1582). Makam ini menjadi tujuan banyak pengunjung, mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat, berkat reputasi besar Joko Tingkir.

Selain itu, ada juga wisata religi lain yang dapat dikunjungi di Sragen, yaitu Makam Pangeran Sukowati. Makam ini berlokasi di Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi, Pangeran Sukowati kemudian menjadi raja di Kerajaan Ngayogyakarta.

Namun, yang sebenarnya dimakamkan di lokasi Pangeran Sukowati adalah Pangeran Handayaningrat, seorang tokoh penting pada masa kemunduran Kerajaan Majapahit.

Baca Juga:  Pabrik Gula Mojo Sragen, Bangunan Sejarah Yang Masi Beroperasi Hingga Kini

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dinding pagar makam Pangeran Sukowati dihiasi dengan simbol-simbol dari Kerajaan Majapahit.

4. Batik Sragen

Jawa Tengah terkenal dengan berbagai motif batik yang sarat makna. Di Desa Kliwonan, pengunjung dapat mempelajari proses pembuatan batik sekaligus membelinya.

Sragen memiliki ciri khas batik yang unik, yaitu Kliwonan. Berbeda dengan batik dari Yogyakarta atau Solo yang umumnya berwarna gelap, batik Sragen cenderung memiliki warna yang lebih cerah, mencerminkan karakter masyarakatnya yang terbuka dan jujur.

Desa Wisata Batik Kliwonan, yang terletak di Kecamatan Masaran, sekitar 13 kilometer dari pusat Kabupaten Sragen, merupakan desa khusus yang fokus pada pembuatan batik.

Di desa ini, Anda dapat belajar membatik sambil merasakan kehidupan masyarakat pedesaan yang autentik. Selain menyaksikan proses pembuatan batik, para wisatawan juga dapat mencoba langsung menggunakan canting untuk menggambar di atas kain. Bagi yang ingin menghabiskan beberapa hari, tersedia pilihan homestay untuk menginap.

Demikian pembahasan fakta menarik tentang Sragen. Semoga bermanfaat.