Barendo, Kopi Excelsa Boyolali, Rasa yang Unik dan Spesial

Kopi Excelsa Boyolali dengan cita rasa yang unik
Kopi Excelsa Boyolali dengan cita rasa yang unik

BOYOLALI, diswaysolo.id – Daerah Boyolali, yang terletak di lereng Gunung Merapi dan Merbabu, dikenal sebagai penghasil kopi dengan cita rasa yang istimewa sejak era penjajahan Belanda.

Salah satu jenis kopi yang masih eksis dari masa tersebut adalah kopi barendo, yang juga dikenal sebagai kopi nangka. Kopi barendo sebenarnya merupakan jenis kopi Excelsa dengan nama ilmiah Coffea liberica var, yang termasuk dalam varietas Kopi Liberika.

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai Barendo, kopi excelsa dari Boyolali yang memiliki cita rasa unik dan khas. Mari kita simak dan baca hingga tuntas!

Kopi Excelsa dengan cita rasa unik

Kopi Excelsa pertama kali ditemukan oleh August Chevalier pada tahun 1905 di sekitar aliran Sungai Chari, dekat Danau Chad, di Afrika Barat, seperti yang dilaporkan oleh diperpa.badungkab.go.id. Kopi ini juga dikenal dengan nama Coffea dewevrei.

Jenis kopi ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia. Di Indonesia, kopi Excelsa yang memiliki cita rasa unik ini dibawa oleh penjajah Belanda, termasuk ke Boyolali, yang menjadi salah satu pusat perkebunan kopi di Jawa, khususnya di daerah Cepogo.

Selama masa penjajahan, banyak warga di sekitar Banyuanyar, Ampel, Boyolali yang bekerja sebagai buruh di perkebunan kopi di Cepogo. Para petani pada waktu itu memiliki keinginan untuk menanam kopi sendiri.

Mereka mengambil bibit kopi dan menanamnya di lahan mereka masing-masing. Tradisi ini masih dilanjutkan hingga kini. Salah satu pemilik kebun kopi di Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Sumadi, baru-baru ini menyatakan bahwa kopi barendo memiliki aroma yang khas, mirip dengan buah nangka, sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi nangka.

Nama barendo sendiri muncul setelah berakhirnya penjajahan Belanda atau setelah Indonesia merdeka. Barendo merupakan singkatan dari bare londo. Pada masa penjajahan, kopi dengan aroma unik di Banyuanyar, Boyolali, ini dikenal dengan nama legendaris.

Baca Juga:  Candi Sari Boyolali Peninggalan Abad 9, Puncak Bukit Kecil Lereng Merapi!

Kampus Wisata Kopi

“Selain itu, biji kopi ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kopi robusta atau arabika,” jelasnya. Pemerintah Desa Banyunyar, Ampel, Boyolali, telah menetapkan kopi barendo sebagai produk unggulan dalam program unggulan kawasan perdesaan (prukades).

Pada bulan Oktober 2022, Pemdes Banyuanyar meresmikan Desa Wisata Kampus (Kampung Susu) Kopi sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat serta mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Inisiatif ini dinilai berhasil, terbukti dengan masuknya Desa Banyuanyar sebagai salah satu desa wisata yang paling berkembang dan banyak dikunjungi wisatawan menurut Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali.

Kepala Desa Banyuanyar, Komarudin, saat diwawancarai oleh wartawan di sela-sela peresmian Desa Wisata Kampus Kopi, menyatakan bahwa banyak pengunjung datang ke Desa Banyuanyar untuk belajar tentang proses pembuatan kopi dari biji hingga menjadi minuman siap saji.

Pengunjung yang datang biasanya terdiri dari mahasiswa atau siswa SD di sekitar Banyuanyar yang ingin belajar secara langsung. “Target ke depan adalah menjadikan tempat ini sebagai ruang edukasi alam bagi siswa SD hingga SMA, bahkan mahasiswa.

Mari yang selama ini belajar teori di kelas, sekarang praktiknya di Banyuanyar. Jadikan Banyuanyar sebagai kampus yang sesungguhnya,” tuturnya.

Demikian pembahasan mengenai Barendo, kopi excelsa dari Boyolali yang memiliki cita rasa unik dan khas.Semoga bermanfaat.