SURAKARTA, diswaysolo.id- Peninggalan Kerajaan Mataram Islam adalah saksi bisu dari kejayaan dan keagungan masa lampau dan dibangun dengan keahlian yang luar biasa.
Kerajaan Mataram Islam merupakan salah satu kerajaan besar di Pulau Jawa yang didirikan oleh Panembahan Senopati sekitar abad ke-17.
Anda harus tahu bahwa Kerajaan Mataram Islam adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berkuasa antara abad ke-16 hingga abad ke-18, pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati.
Kerajaan Mataram Islam atau kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam yang berdiri di Jawa dan berkuasa antara abad ke-16 hingga abad ke-18.
Berikut Daftar Peninggalan Kerajaan Mataram Islam:
1.Keraton Kesultanan Yogyakarta
Keraton Yogyakarta atau Keraton Kasultanan Yogyakarta dibangun pada tahun 1755 Masehi, pada bagian utara keraton terdapat alun-alun utara dan Masjid Agung di bagian sebelah barat dan sedangkan di bagian selatan keraton, terdapat alun-alun selatan dengan ukuran lebih kecil dibandingkan alun-alun utara.
2.Kitab Serat Sastra Gendhing
Kitab Serat Sastra Gendhing adalah peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang sangat penting, karena isi dari kitab ini dapat menjadi salah satu sumber bukti eksistensi Kerajaan Mataram Islam.
Bukti sejarah peninggalan kerajaan Mataram islam ini dibuat oleh Sultan Agung Hanyorokusumo, berisikan ajaran-ajaran kebijakan yang mencakup ajaran mistis, sosial, politik, tasawuf, dan filsafat.
3.Kompleks Makam Imogiri
Salah satu bukti eksistensi sebuah kerajaan adalah adanya kompleks pemakaman raja, ada salah satu komplek pemakaman raja adalah makam di Imogiri.
Di sini dimakamkan juga raja terbesar Mataram Islam yaitu Sultan Agung pada 1632, kompleks makam Imogiri terletak di Dusun Pajimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul, DIY dan tepatnya berada di bukit Merak yang dinamakan sebagai Pajimatan Imogiri.
4.Perdagangan Batik
Sebagaimana jamak diketahui industri batik pernah mengalami zaman keemasan di wilayah Laweyan, laweyan berasal dari kata Lawe yang memiliki arti bahan baku kain tenun.
Sejak era Kerajaan Pajang (Kartasura) dan pindah ke Solo, industri batik di Kampung Laweyan tak bisa lepas dari peran Kyai Ageng Henis.
Kyai Ageng Henis menurunkan cucu bernama Danang Sutowijoyo (Panembahan Senopati), raja pertama Dinasti Mataram Islam, industri batik tulis menjadi motor ekonomi dan perdagangan yang sangat berkembang pesat kala itu.
5.Keraton Kasunanan Surakarta
Kerajaan Mataram islam ini keraton Kasunanan Surakarta adalah salah satu istana resmi dari Kesunanan Surakarta yang didirikan pada tahun 1745.
Keraton ini menggambarkan kejayaan dan kemegahan Kerajaan Mataram Surakarta pada masa itu, arsitekturnya mencerminkan keindahan dan kompleksitas seni Jawa, dengan tata letak yang simetris dan detail-detail arsitektur yang halus.
6.Masjid Agung Keraton Surakarta
Masjid Agung Keraton Surakarta adalah salah satu peninggalan bersejarah yang memancarkan keindahan arsitektur tradisional yang memikat.
Dibangun oleh Pakubuwono III antara tahun 1763 hingga 1768, masjid ini mempersembahkan gaya tajug yang istimewa dengan atap berlapis tiga dan puncak mustaka yang megah.
7.Taman Sari
Kerajaan Mataram islam ini memiliki sebuah peninggalan sebuah taman Sari merupakan situs bekas taman istana milik Keraton Yogyakarta yang dibangun pada masa Sultan Hamangkubowono I pada tahun 1758-1765.
Sedangkan penyelesaian pembangunan diperkirakan pada masa Sultan Hamengkubuwono II, taman Sari memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai tempat istirahat, area meditasi, bengkel, area pertahanan, dan tempat persembunyian.