Klaten  

Inilah Deretan Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Mulai Prasasti hingga Candi!

KERAJAAN MATARAM KUNO - Inilah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.
KERAJAAN MATARAM KUNO - Inilah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

KLATEN, diswaysolo.id- Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di Indonesia tidak hanya mencerminkan kejayaan masa lalu, tetapi juga menyimpan warisan budaya yang kaya dan mendalam.

Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha dan yang berdiri dari abad ke-8 hingga abad ke-11, selama tiga abad berdiri raja dari dinasti-dinasti yang memerintah Mataram Kuno ada yang beragama Hindu dan ada yang memeluk Buddha.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno menjadi bukti kejayaan kerajaan tersebut di masa lalu, peninggalan kerajaan ini meliputi candi hingga prasasti yang kini dapat dinikmati sebagai destinasi wisata.

Ada berbagai peninggalan Kerajaan Mataram kuno berdiri pada abad ke-8 sampai ke-11, kerajaan ini awalnya terletak di Jawa Tengah yang kemudian pindah ke Jawa Timur.

Berikut Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno:

1.Prasasti Batu Boko

Prasasti Batu Boko adalah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Hindu Kuno yang mengisahkan tentang kekalahan Balaputeradewa dalam peperangan yang melawan saudaranya sendiri, yaitu Pramodawardhani.

2.Candi Sewu 

Candi Sewu terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa tengah dan letak Candi Sewu kurang lebih sekitar 800 meter di sebelah selatan arca Rara Jongrang.

Kompleks candi tergolong luas dimana di dalamnya terdapat 249 bangunan yang terdiri dari candi induk, 240 candi perwara, dan delapan candi apit.

3.Prasasti Canggal 

Menurut laman resmi Provinsi Jogja, Prasasti Canggal adalah Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Gunung Wukir, Desa Canggal, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah dalam keadaan terbelah menjadi dua bagian.

Prasasti Canggal memiliki angka tahun 654 Śaka (732 Masehi) berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta, prasasti Canggal mengisahkan keterangan penting tentang perkembangan kerajaan Mataram Kuno pada masa pemerintahan Raja Sanjaya.

Baca Juga:  Destinasi Wisata Kabupaten Klaten, Dikenal Kota Seribu Candi dan Umbul

4.Candi Borobudur

Candi  Borobudur merupakan salah satu peninggalan monumental yang mencerminkan keagungan dan kejayaan sebuah kerajaan di Pulau Jawa,dibangun pada abad ke-8 dan diresmikan oleh Raja Samaratungga, candi ini adalah monumen Budha terbesar di dunia.

Candi ini berbentuk stupa dengan sembilan tingkat, termasuk tiga tingkat teras berbentuk persegi dan enam tingkat teras berbentuk melingkar, serta stupa besar di puncaknya.

5.Prasasti Kelurak

Prasasti Kelurak merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Desa Kelurak, utara Kompleks Percandian Prambanan, Jawa Tengah.

Prambanan ditulis dalam huruf Pranagari menggunakan bahasa Sansekerta yang isinya menceritakan pembuatan Acra Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.

6.Candi Prambanan 

Candi Prambanan terletak sekitar 17 Km ke arah timur dari Yogyakarta, kompleks candi juga dikenal sebagai Candi Loro Jonggrang yang dibangun pada abad ke-10.

Pembangunan candi pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Balitung sebagai wujud kejayaan Hindu di tanah Jawa, memiliki tiga candi yang menghadap timur yang terletak di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Siwa, dan Brahma dan ketiga candi merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu.

7.Prasasti Mantyasih 

Prasasti Mantyasih merupakan salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Kampung Meteseh, Magelang, Jawa Tengah.

Prasasti ini dibuat oleh Dyah Balitung, seorang raja Kerajaan Mataram Kuno, sebagai upaya untuk melegitimasi dirinya sebagai pewaris tahta yang sah dan prasasti Mantyasih dibuat pada tahun 829 Saka (907 Masehi) dengan bahan tembaga.

8.Prasasti Wanua Tengah III

Kerajaan Mataram kuno ini memiliki peninggalan yaitu prasasti Wanua Tengah III ditemukan di Dusun Dunglo, Desa Gandulan, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Baca Juga:  Ratu Boko Legenda dan Struktur Bangunan di Klaten, Peninggalan Mataram Kuno

Prasasti ini terdiri atas dua lempeng tembaga yang berhuruf dan berbahasa Jawa Kuno dengan sisipan bahasa Sansekerta dan berangka tahun 830 S (908 M).