KLATEN, diswaysolo.id – Masjid Cipto Mulyo berada di Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali dan masjid yang di bangun oleh Raja Kraton Surakarta Pakubuwono ke X tersebut dibangun pada Selasa Pon 14 Jumadil Akhir 1838.
Jejak Islam di Jawa tak hanya tersebar di kota besa-besarnya saja, di Boyolali Jawa Tengah ada sebuah masjid unik bernuansa Jawa klasik yang hingga kini masih lestari namanya yaitu masjid cipto mulyo.
Masjid Cipto Mulyo merupakan salah satu masjid tertua di Boyolali dan masjid yang dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono X itu memiliki sejumlah keunikan.
Masjid Cipto Mulyo yang berada di kawasan objek wisata Pengging dan sangat dikenal sebagai salah satu masjid tertua di Boyolali karena keunikannya.
Berikut Fakta Unik Masjid Cipto Mulyo:
1.Lokasi
Lokasi masjid tertua di Boyolali yang ada di area sebelum memasuki gerbang makam pujangga Keraton Surakarta, R Ng Yosodipuro, ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum dengan jarak kurang lebih 1,5 km dari Jalan Raya Solo-Semarang dan sedangkan jika ditempuh dari pusat kota Boyolali, lokasi wisata religi ini berjarak kurang lebih 15 km.
2.Asal-Usul
Tumenggung Padmonegoro mulanya menamakan masjid tersebut dengan nama Masjid Karangduwet, kemudian masjid tersebut direnovasi oleh Paku Buwono X dan namanya diganti menjadi Masjid Cipto Mulyo.
Masjid Cipto Mulyo menjadi salah satu destinasi wisata religi di Pengging Boyolali, bangunan masjid tertua tersebut juga masuk dalam bangunan kuno dengan nuansa Jawa.
3.Desain Bangunan
Desain masjid dibuat khas Jawa yaitu berbentuk limasan seperti pendopo, jika masuk ke dalam masjid maka akan terlihat pilar masjid yang terbuat dari kayu jati dan dicat berwarna cream.
Pembangunannya diperkirakan hampir bersamaan dengan pendirian Sanggrahan Ngeksipurna, salah satu tempat peristirahatan para kaum bangsawan Keraton Surakarta.
4.Keunikan
Umumnya bangunan masjid pintu masuknya menghadap ke timur, namun ini menghadap ke tenggara dan masjid ini berdiri di atas batu setinggi 75 cm dengan lantai yang ditutup ubin berwarna.
Keunikan lain di masjid ini yakni arah kiblatnya dan masjid itu sekilas sudah mengarah ke arah barat, biasanya arah kiblat serong ke kanan, namun di masjid Cipto Mulyo ini serong ke kiri.
5.4 Soko Guru
Masji cipto mulyo ini angunan berbentuk persegi panjang memiliki 4 soko guru serta serambi, penampil / kuncungan, masjid ini berdinding tembok dengan atap sirap yang sekarang terbuat dari seng, mustoko berupa tiang petunjuk arah yang terbuat dari besi dan pada bagian serambi berpagar kayu semi terbuka.
6.Kompleks Makam
Selain masjid di dalam kompleks ini terdapat kompleks makam yang berada di sebelah barat dan di antara tokoh-tokoh yang dimakamkan antara lain R. Ng. Yasadipura, yang merupakan pujangga Keraton Surakarta.
7.Sejarah
Pendirian Masjid Cipto Mulyo Pengging tidak lepas dari hubungannya dengan keberadaan makam R.Ng. Yasadipura di dekatnya dan menurut sejarah, masjid tersebut didirikan oleh ayah R.Ng. Yasadipura yaitu Tumenggung Padmonegoro di mana saat itu Tumenggung Padmonegoro menjabat sebagai Bupati Pekalongan yang diangkat oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Awal pendirian masjid, Tumenggung Padmonegoro menamakan masjid tersebut dengan nama Masjid Karangduwet dan kemudian masjid tersebut direnovasi oleh Pakubuwono X dan mengganti namanya menjadi Masjid Cipto Mulyo.