KLATEN, diswaysolo.id – Masjid Agung Kauman merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Sragen dan uniknya meski berusia ratusan tahun, masjid ini tidak masuk dalam daftar bangunan cagar budaya.
Masjid agung kauman merupakan masjid bersejarah di Sragen yang didirikan pada 1826 Masehi dan pada saat masjid itu didirikan, wilayah Sragen masih masuk ke dalam wilayah Kasunanan Surakarta.
Masjid agung kauman di Kampung Kauman, RT 026/RW 008, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen dibangun pada 1826 silam dan namun bangunan masjid itu tak termasuk bangunan cagar budaya.
Masjid agung kauman ini dibangun tak jauh dari Sungai Garuda yang dipenuhi pepohonan rindang membuat udara di sekitar masjid terasa lebih sejuk.
Berikut Fakta Unik Masjid Agung Kauman Sragen:
1.Sejarah Singkat
Sejak didirikan K.H. Hasan Zainal Mustofa pada 1826, bangunan fisik dari Masjid Besar Kauman sudah mengalami banyak perombakan. Hasan Zainal Mustofa merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Bumi Sukowati asal Jawa Timur.
“Waktu saya kecil, masjid ini masih memiliki kubah besar yang dilengkapi dua menara kecil di kanan dan kirinya. Pada 2014, bangunan masjid dirombak total.
Dulunya satu lantai, sekarang diubah menjadi dua lantai,” ucap Ahmad Nuryanto, 50, yang memiliki garis keturunan kelima dari K.H. Hasan Zainal Mustofa saat ditemui Solopos.com di kompleks Masjid Besar Kauman Sragen.
2.Tradisi Budaya
Tempat ini masih kental dengan tradisi budaya Nahdliyin, masjid ini rutin dipakai untuk kegiatan zikir, tahlil dengan pengajian umum setiap malam Jumat dan Minggu pagi.
Bagi yang ingin menjalankan Salat Tarawih dan Salat Witir di Bulan Ramadan dengan 23 rakaat, bisa datang ke Masjid Kauman Sragen.
3.Desain Bangunan
Sentuhan arsitektur bangunan lama yang masih tersisa itu hanya lengkungan pada pintu masuk bagian depan, jendela kanan dan kiri dan bagian mihrab sudah berubah.
Soko atau pilar utama memang masih dipakai, tetapi sudah ditinggikan dengan tambahan beton untuk menyesuaikan desain bangunan berlantai dua dan jadi bangunan masjid itu sudah mendapat sentuhan arsitektur bergaya modern,” jelas Anjarwati.
4.Lokasi
Masjid sebagai landmark dan jejak sejarah selalu menjadi daya tarik setiap kota. Di Sragen, Jawa Tengah, peninggalan sejarah itu terlihat di masjid besar Kauman yang berlokasi di lingkungan Kauman, Kelurahan Sragen Wetan.
Meski sudah tiga kali direnovasi sejumlah bentuk asli bangunan masih tetap dipertahankan, seperti ornamen dinding dan tiang utama atau soko guru.
5.Nilai Sejarah
Masjid agung kauman ini mengandung nilai sejarah tinggi, pada bulan Ramadan seperti saat ini, masjid tertua di Kota Sragen ini sangat ramai dikunjungi umat Islam dan baik sekedar melihat-lihat maupun menjalankan berbagai ibadah.
Karena kurang mendapatkan perhatian dari Keraton Solo, sebagian lahan milik masjid telah dikuasai ahli waris dan meski begitu jejak sejarah dan peninggalan hendaknya tetap menjadi milik umat.
6.Mimbar Sejarah
Beberapa fasilitas di Masjid ini masih terjaga keasliannya dan salah satunya adalah mimbar bersejarah yang masih digunakan hingga kini.
Mimbar berwarna hijau itu ukurannya memang cukup kecil, namun keberadaannya sudah selama ratusan tahun sejak masjid itu awal-awal digunakan.
7.Ruang Perputakaan
Masjid agung kauman ini memiliki sebuah ruang khusus perpustakaan dan buku-buku yang tersedia di sana berasal dari wakaf para jemaah, selain itu wakaf Al-Qur’an juga diberikan dari pemerintah.
Masih di dalam kompleks masjid, terdapat makam pendiri dan pemelihara Masjid Kauman dan menurut Arkanuddin, keberadaan makam-makam itu merupakan wujud kesetiaan para pelaku sejarah masjid tersebut.