SRAGEN, diswaysolo.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAznas) Kabupaten Sragen menyalurkan sejumlah santunan berupa Bantuan Pendidikan bagi siswa-siswi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Bantuan insentif juga diberikan untuk Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), SD, dan SMP se-Eks Kawedanan Sragen pada Selasa, 24 September 2024.
Dalam acara yang digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati tersebut, Ketua Baznas Kabupaten Sragen H Mustaqim melaporkan 751 murid SD akan mendapatkan bantuan masing-masing sebanyak Rp500 ribu dan 750 murid SMP akan mendapatkan bantuan masing-masing sebesar Rp750 ribu.
“Kami akan menyalurkan bantuan dengan total Rp375.500.000 untuk mustahik di tingkat SD dan Rp562.500.000 untuk mustahik di tingkat SMP. Dengan demikian, jumlah keseluruhannya Rp938 juta,” urainya.
Sedangkan untuk insentif yang akan diserahkan kepada 2.007 GTT dan PTT sejumlah Rp1.605.600.000 dengan masing-masing mustahik mendapatkan Rp800 ribu dalam bentuk tabungan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Djoko Tingkir.
Dalam kesempatan tersebut, Mustaqim menyatakan, target perolehan zakat Baznas Kabupaten Sragen pada 2024 sebanyak Rp13,5 miliar telah tercapai 95 % per 24 September 2024.
“Per hari ini telah terkumpul zakat Rp13 miliar, artinya target 2024 Insyaallah tercapai,” tegasnya.
Mustaqim mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sragen dr Hj Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang telah memprakarsai adanya surat edaran optimalisasi pembayaran zakat di lingkungan Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Sragen.
“Kami haturkan terima kasih kepada seluruh ASN Kabupaten Sragen yang telah mendukung terkumpulnya dana amil zakat. Dengan demikian, pengumpulan ZIS oleh Baznas Sragen terus meningkat dan saya yakin akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Yuni menyampaikan bahwa program dari Baznas Kabupaten Sragen tidak akan berjalan tanpa adanya sumbangsih dari para muzakki (pemberi zakat dari harta kekayaan pribadi). Yakni, Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI)/ Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), Badan usaha Milik daerah (BUMD, Kepala Desa, dan Perangkat desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.
“Ketika saya menyampaikan kepada para ASN untuk bersedekah minimal berzakat 2.5% dari gaji pokok, ternyata tidak ada satupun ASN yang protes. Alhamdulillah atas keihkhlasan mereka, zakat yang terkumpul di Baznas Sragen melebihi target. Sampai dengan akhir tahun nanti diperkirakan bisa mencapai enam belas miliar rupiah,” jelasnya.