SURAKARTA, diswaysolo.id – Sejarah wayang kulit yang dalam prakteknya digunakan sebagai istilah untuk menyebut model atau jenis wayang kulit sesuai ciri khas dan karakter daerah tempat wayang tersebut berasal.
Indonesia kaya akan seni budaya tradisional yang mampu memukau siapa saja yang menyaksikannya, termasuk salah satunya adalah sejarah wayang kulit.
Sejarah wayang kulit ini adalah jenis wayang kulit yang telah mengalami penyesuaian dengan kebudayaan daerah Solo, oleh karena itu wayang kulit ini memiliki karakter khusus yang menjadi identitas kuat dari wayang kulit dari kota batik ini.
Sejarah wayang kulit ini rupanya memiliki ciri khas tersendiri dan bentuk wayang kulitnya ramping dengan warna yang harmonis, di seberang Alun-Alun Utara Keraton Surakarta, terdapat sebuah workshop wayang kulit yang sudah berdiri sejak 1980.
Berikut Fakta Unik Sejarah Wayang Kulit:
1.Balai Agung
Di seberang Alun-Alun Utara Keraton Surakarta, terdapat sebuah workshop wayang kulit yang sudah berdiri sejak 1980, nama tempat pembuatan wayang kulit itu adalah Balai Agung.
Purwono merupakan generasi kedua dari Balai Agung dan sebelumnya Balai Agung dikelola ayahnya yang merupakan abdi dalem Keraton Surakarta.
2.Ciri Khas
Wayang kulit itu ukurannya besar dibandingkan wayang kulit yang biasanya kami lihat, rupanya ukuran ini juga menjadi ciri khas dari wayang kulit Solo.
Wayang kulit Solo juga memiliki warna yang harmonis dan purwono menyebutnya sebagai warna yang tidak norak, wayang kulit buatan Balai Agung dihargai sekitar Rp 1 juta.
Harga ini sesuai dengan kualitas wayang kulit yang menggunakan kulit kerbau dan digarap langsung menggunakan tangan-tangan perajin yang terampil.
3.Pengertian Wayang
Terminologi “wayang” sendiri berasal dari kata “ma Hyang”, yang mempunyai arti menuju spiritualitas Sang Pencipta/Kuasa, tapi ada juga yang mengatakan “wayang” berasal dari metode pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di keber atau layar.
Berbicacara lebih dalam mengenai pengertian tentang wayang kulit, dilansir oleh Asia Society, wayang kulit adalah sebuah seni bercerita khas dari Indonesia yang dipertontonkan melalui permainan bayangan.
4.Warisan Budaya
Seni wayang kulit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia yang kaya akan warisan leluhur, acara ini mewariskan tradisi turun temurun, menggabungkan seni teater, musik, dan cerita epik yang memukau melalui bayangan-bayangan yang tercipta di layar kulit dan kehadirannya telah mempesona penonton selama berabad-abad, menghubungkan kita dengan akar budaya yang kuat.
5.Plaza Sriwedari
Sejarah wayang kulit ini sebagai tempat pelaksanaan pagelaran, merupakan lapangan terbuka yang nyaman, mampu menampung ribuan penonton sekaligus.
Dalam suasana khas dan tradisional Sriwedari, pengalaman pagelaran ini semakin memikat hati, selain menikmati pertunjukan yang memukau, para penonton juga dapat mengecap ragam kuliner khas Solo yang lezat serta mengunjungi toko-toko seni dan kerajinan untuk mendapatkan kenang-kenangan unik.
6.Daya Tarik
Pagelaran ini tak hanya memanjakan warga Solo, tapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin merasakan kekayaan budaya Indonesia.
Solo telah lama menjadi destinasi budaya yang menarik di Indonesia, dan dengan pagelaran wayang kulit ini, pengalaman Anda akan semakin tak terlupakan.
7.Sejarah Singkat
Wayang sudah ada di Indonesia sejak puluhan abad silam. Kata “wayang” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “bayangan”. Jika dilihat secara filsafat, wayang kerap diartikan sebagai bayangan atau cerminan sifat-sifat manusia.
Mulai dari sifat murka, serakah, pelit, bijak, dan banyak lagi dan konon cerita dan penampilan wayang menjadi alat komunikasi, pendidikan, maupun magis-religius (mitos tradisional) yang dipercaya masyarakat pada zamannya.
8.Jenis Wayang
Sejarah wayang kulit ini ada banyak jenis wayang yang bisa Sobat Parekraf temukan di Indonesia, bahkan setiap jenis wayang di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing.
Contohnya wayang kulit yang terbuat dari kulit sapi, kerbau, atau kambing dan biasanya wayang kulit kerap menjadi bagian dari upacara adat.
Kemudian ada wayang geber yang menjadi salah satu jenis wayang tertua di Indonesia, konon wayang ini sudah ada dan berkembang sebelum Islam masuk ke Nusantara.
Selanjutnya ada wayang golek yaitu jenis wayang yang terbuat dari boneka kayu, satu lagi jenis wayang yang tidak kalah menarik adalah wayang orang dan sesuai dengan namanya salah satu seni pertunjukan wayang ini diperankan oleh manusia secara langsung.