WONOGIRI, diswaysolo.id- Wisata alas kethu ini merupakan hutan milik Perhutani yang terletak di Giriwono, Wonogiri, alas Kethu menghubungkan kawasan kota dengan Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri dan tembus ke Jatipuro, Karanganyar.
Wisata alas kethu ini disebut-sebut sebagai salah satu tempat angker dan penuh misteri di Wonogiri, banyak cerita mengenai penampakan makhluk astral maupun suara-suara yang muncul di hutan wilayah Giriwono tak jauh dari pusat kota Wonogiri itu.
Wisata alas kethu ini yang terletak di Giriwono disebut-sebut sebagai salah satu tempat angker yang sarat dengan misteri, menjadi pusat perhatian karena cerita-cerita mengenai penampakan makhluk astral dan suara-suara misterius yang kerap terdengar di antara pepohonan rindang.
Di wisata alas kethu ini terdapat jalan yang menghubungkan kawasan kota dengan Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, tembus ke Jatipuro, Karanganyar dan alas atau hutan itu kini merupakan aset Perum Perhutani.
Berikut Fakta Menarik:
1.Kejadian Misterius
Sebuah akun Instagram, @wonogiri.terkini, sempat membagikan cerita mengenai pengalaman satu keluarga yang tinggal di hutan ini, mereka kerap melihat penampakan kakek-kakek dan makhluk menyeramkan berpakaian hitam.
Suara-suara aneh, termasuk tangisan anak kecil, juga sering terdengar di dalam hutan yang penuh dengan aura mistis ini, penampakan hewan yang menyerupai harimau Jawa pada tahun 2009 dan satwa tersebut sebenarnya sudah dinyatakan punah pada 1970-an.
2.Sejarah Singkat
Menurut penelusuran Solopos.com hutan ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, bahan kayu jati yang digunakan untuk membangun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada 1743 hingga 1745 konon berasal dari hutan ini.
Sejarah penamaannya juga memiliki keunikan tersendiri, cerita rakyat turun temurun membawa kita kembali ke era Kerajaan Demak saat diperintah oleh Raden Patah pada sekitar tahun 1518-1521 Masehi.
3.Legenda Penutup Kepala
Dalam cerita tersebut, Raden Panji, yang meminta rusa kepada Ki Kesdik Wacana, mengalami kejadian mistis dan ki Kesdik menangkap 16 ekor rusa, dan karena Panji tidak memiliki alat angkut, rusa-rusa itu dimasukkan dalam bambu petung yang disumbat di ujungnya.
Saat perjalanan, Panji terusik dan membuka sumbatan bambu, namun ia tidak menyadari bahwa kethu atau penutup kepalanya hilang.
4.Luas Wilayah
Tempat ini memiliki luas sekitar 40 hektare dan untuk menuju Alas Kethu hanya membutuhkan waktu 15 menit dari pusat kota, hutan ini menghubungkan kawasan kota dengan Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri dan tembus ke Jatipuro, Karanganyar.
5.Beragama Pepohonan
Wisata alas kethu ini terdapat berbagai jenis pohon di Alas Kethu seperti Jati, Mahoni, Akasia, Sono, Kayu Putih, dan sebagainya berbekal adanya Alas Kethu di Wonogiri dapat menyeimbangkan kehijauan kota.
Tempat ini dijadikan sebagai paru-paru kota dan alas Kethu terletak di tengah-tengah kota, sehingga aksesnya dekat dan mudah.
6.Fasilitas
Beberapa fasilitas yang tersedia di antaranya area parkir, mushalo, kamar mandi, penginapan, dan lainnya, jalan yang ada di Alas Kethu sudah bagus dan bahkan beberapa pesepeda berolahraga di hutan ini.
Sebagai hutan tentunya akan menghasilkan banyak oksigen dan menciptakan suasana yang sejuk, lantaran pemandangan hutannya yang dinilai masih asri, sering kali wisata alam ini dijadikan sebagai tempat pemotretan.
7.Suasana Alam
Wisata alas kethu ini cocok dijadikan sebagai tempat healing bagi para pengunjung, pohonnya yang besar dan rindang membuat suasana menjadi lebih tenang dan sejuk.
Sejarah dan legenda Alas Kethu membuat tempat ini bukan hanya sekadar hutan, tetapi juga wilayah yang sarat dengan keajaiban dan cerita-cerita mistis yang melekat kuat dalam budaya lokal.
