SRAGEN, diswaysolo.id – Di Sragen, Jawa Tengah, terdapat sebuah pesantren jin dan asrama gaib yang menarik perhatian. Lokasinya diyakini berada di area makam Syech Nasir, seorang guru agama yang berpengaruh di Kerajaan Mataram.
Pesantren dan asrama gaib di Sragen biasanya diasosiasikan dengan tempat belajar bagi manusia, namun di tempat ini, murid-muridnya tidak hanya terdiri dari manusia. Dikatakan bahwa banyak bangsa jin juga belajar di sini.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai pesantren jin dan asrama gaib yang ada di Sragen. Apakah Anda penasaran dengan cerita selengkapnya? Berikut ini penjelasan lebih mendalamnya. Mari kita simak dan baca hingga tuntas.
Bermula dari masa perang mataram
Ulasan mengenai misteri pesantren jin dan asrama gaib yang terletak di Sragen. Kisah ini pertama kali dibagikan oleh akun Instagram@misterisolo.
Pada masa perang Mataram, Syech Nasir melarikan diri ke desa Kandang Sapi, Jenar, Sragen, bersama lima muridnya menggunakan perahu bambu. Setibanya di desa itu, Syech Nasir mengubah namanya menjadi Eyang Singomodo.
Selama hidupnya, Eyang Singomodo dikenal sebagai sosok yang sangat taat beribadah dan berusaha menjauh dari kesenangan duniawi.
Motivasi inilah yang mendorongnya untuk mendirikan pesantren di desa tersebut, agar masyarakat dapat memiliki kesempatan untuk belajar ilmu Islam dengan lebih baik.
Di pesantren tersebut, ternyata tidak hanya terdapat murid manusia, tetapi juga jin. “Selain manusia, (katanya) banyak murid beliau yang berasal dari bangsa jin,” ungkap pemilik akun @misterisolo
Seperti halnya manusia, makhluk halus ini juga belajar ilmu Islam di pesantren. Mitos yang beredar menyebutkan bahwa terdapat banyak asrama gaib di sekitar lokasi tersebut.
Fenomena ini menjadikan kawasan Sragen dikenal sebagai tempat yang angker atau wingit. Menariknya, di area pesantren terdapat larangan khusus bagi pesinden. Eyang Singomodo, semasa hidupnya, melarang para murid pesantren untuk merespons sinden.
Keyakinan bahwa pesinden dilarang memasuki area tersebut pun masih bertahan hingga kini. Terlebih lagi, konon pada masa lalu, mereka yang melanggar larangan ini akan mengalami musibah hingga kematian.
Dahulu, terdapat seseorang yang berani menyewa pesinden. Namun, saat perjalanan pulang, pesinden tersebut meninggal dunia akibat tertimpa buah kelapa yang jatuh tidak jauh dari lokasi, jelasnya.
Mitos larangan ini hanya berlaku di sekitar makam Eyang Singomodo, Dukuh Singomodo RT.05. Meskipun memiliki nuansa mistis yang kuat, warga setempat percaya bahwa makhluk halus yang ada di daerah tersebut berfungsi sebagai pelindung mereka.
Menurut penduduk, banyak individu yang memiliki niat jahat di sana mendadak meninggal atau mengalami gangguan mental.
Demikian penelusuran mengenai pesantren jin dan asrama gaib yang ada di Sragen. Semoga bermanfaat.
Sumber : Solopos