Mempelajari Sejarah Gua Maria Mojosongo Solo, Tempat Berdoa Umat Katolik

GUA MARIA MOJOSONGO - Gua Maria Mojosongo Solo ini menjadi tempat berdoa umat Katolik.
GUA MARIA MOJOSONGO - Gua Maria Mojosongo Solo ini menjadi tempat berdoa umat Katolik.

SURAKARTA, diswaysolo.id- Gua Maria di Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah, menjadi salah satu spot destinasi wisata religi bagi umat Katolik di Kota Bengawan.

Gua Maria Mojosongo merupakan salah satu destinasi wisata religi yang bisa dikunjungi umat Katolik, destinasi wisata religi ini menjadi salah satu oase di tengah Kota Solo bagi umat Katolik.

Tak hanya wisata budaya, sejarah maupun alam, Kota Solo juga memiliki wisata religi untuk umat Katolik, yakni Gua Maria Mojosongo.

Salah satu destinasi wisata religi yang wajib kamu kunjungi adalah Gua Maria Mojosongo, bagi umat Katolik Gua Maria Mojosongo di Solo adalah tempat yang begitu bersejarah serta sakral.

Selain dengan beribadah ke gereja serta melakukan pantang dan puasa, umat Kristen Katolik Solo juga bisa melakukan wisata religi seperti gua maria.

Berikut Informasi Singkatnya:

1.Lokasi

Terletak di Kampung Dabegan RT 04/RW 05, Mojosongo, Jebres, Surakarta desitinasi ini tergolong strategis karena tidak jauh dari pusat kota dan beberapa kampus kondang seperti ISI Surakarta dan UNS.

Letaknya yang strategis membuat memudahkan akan akses beribadah menuju Gua tempat ini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gumar.

2.Suasana Nyaman

Di dalamnya ada banyak pohon yang rindang yang membuat tempat ini sejuk, terdapat beberapa pancuran dengan air yang langsung bisa diminum.

Salah seorang pengunjung beragama Katolik dari luar kota Solo yang tidak mau disebutkan namanya mengaku berkunjung ke tempat ini karena suasananya yang tenang.

3.Bangunan

Saat Anda mengunjungi tempat ini di Solo, Anda akan disambut dengan tangan terbuka oleh patung Santo Yusuf dan Bunda Maria.

Ada ritual yang dilakukan masyarakat setiap sebelum dan sesudah mengunjungi gua ini, yaitu memegang tangan patung dan ritual tersebut dimaknai sebagai menyambut tangan Tuhan untuk menerima apapun berkah yang diberikan.

Baca Juga:  Menelisik Cerita di Balik Tari Bedhaya Ketawang, Sejarah dan Makna Filosofisnya

4.7 Pilar

Lalu ada 7 pilar di bangunan utama. Dimana setiap pilar melambangkan 7 Sakramen Gereja dan beberapa di antaranya adalah Pembaptisan, Ekaristi, Penguatan, Tobat, Pernikahan, Imamat, dan Pengurapan Orang Sakit.

Selain itu, saat melewati pilar utama, Anda akan melihat gua dengan patung Maria yang tingginya kurang dari 2 meter dan lokasinya ada di sebelah kanan mimbar.

5.Ruang Ibadah

Gua maria mojosongo ini tersedia ruang ibadah bagi Anda yang membutuhkan tempat lebih tenang baik untuk bersujud, bertapa, atau memaknai kebesaran anugerah Tuhan.

Ruangan itu terletak di belakang mimbar utama, yang pintunya bertuliskan “Adoration Chapel”, lalu ada taman kecil di salah satu sudut dengan tempat duduk mengelilinginya dan di tengahnya ada kolam dengan patung Yesus sedang berlutut.

6.Sejarah Singkat

Pada awalnya gua ini hanya tanah lapang penuh belukar yang di tengah-tengahnya terdapat salib besi, tanah lapang tersebut digunakan sebagai tempat berdoa dan baru pada 1980

Rm Matius Puspo Sudarmo berkeinginan untuk membangun tempat ziarah di lahan tersebut dan hingga pada akhirnya pada tanggal 25 Desember 1983, diberkati dan resmi dijadikan sebagai tempat ziarah umat Katolik oleh Uskup Semarang Mgr.

7.Daya Tarik

Gua maria mojosongo ini salah satu daya tarik dari tempat ini bagi pengunjung yang datang adalah ruangan yang digunakan sangat bersih.

Selain itu banyak pepohonan rindang yang membuatnya sangat nyaman di tengah-tengah hiruk pikuk Kota Solo, tempat ini juga sangat cocok bagi mereka yang sedang membutuhkan tempat untuk mencari ketenangan di tengah-tengah kehidupan duniawi.