BOYOLALI, diswaysolo.id – Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdapat sebuah dusun yang unik. Rumah-rumah penduduk di sini tidak terletak di permukaan tanah, melainkan menempel pada lereng gunung.
Fakta menarik tentang Dusun Tempel, Desa Jrakah di Boyolali akses jalannya hanya dapat dilalui oleh sepeda motor dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dengan medan jalan yang kemiringannnya lain dari perbukitan yang biasanya.
Sesuai dengan namanya, permukiman dusun Tempel di Boyolali ini dikenal sebagai Dusun Tempel. Rumah-rumah di sini berbatasan langsung dengan jurang dan lembah, berada di ketinggian yang signifikan.
Dalam artikel ini akan kami ulas mengenai fakta menarik tentang Dusun Tempel di Boyolali, yang jalannya mencapai kemiringan 33 derajat. Mari kita simak dan baca sampai akhir ya!
Berikut ini Fakta menarik yang menempel di dusun tempel Boyolali:
1. Terletak di Kecamatan Selo
Berdasarkan informasi dari Youtube Kacong Explorer, dusun ini terletak di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Wilayah ini memang dikenal curam karena terletak di lereng Gunung Merbabu.
Sebagian besar penduduk di sini bekerja sebagai petani sayur dan buah, yang mereka tanam di lahan pegunungan. “Kita sekarang berada di dusun yang berada di tepi jurang, anak-anak di sini sangat mahir mengendarai motor. Ini benar-benar menempel di tepi jurang,” ungkap kreator video tersebut.
2. Tidak Ada Pembatas Jalan
Rute yang ekstrem menghiasi jalan menuju perkampungan di kaki gunung tersebut. Meskipun sebagian besar jalan telah dicor dengan semen, lebar jalannya sangat terbatas dan hanya dapat dilalui oleh satu sepeda motor.
Ditambah lagi, terdapat tikungan tajam tanpa adanya pembatas jalan yang mengarah ke jurang curam di bawah. Banyak rumah yang berlokasi sangat dekat, kurang dari satu meter, dari tebing. “Saya tidak khawatir, Dusun Tempel aman,” ungkap seorang warga saat diwawancarai oleh pembuat video.
3. Kemiringan Jalan Mencapai 33 Derajat
Dusun Tempel terletak di lereng yang sangat curam, yang terlihat jelas dari kemiringan jalannya yang tajam. Berdasarkan pengukuran menggunakan aplikasi di ponsel, kemiringan jalan untuk sepeda motor di daerah tersebut berkisar antara 25 hingga 33 derajat.
Angka ini menunjukkan tingkat kemiringan yang signifikan di atas gunung. “Disarankan untuk memiliki keterampilan mengendarai sepeda motor agar dapat melewati Dusun Tempel dengan aman,” tambahnya.
4. Di huni oleh 48 kepala Keluarga
Saat ini, Dusun Tempel di Selo, Boyolali dihuni oleh 48 kepala keluarga, dengan total populasi mencapai 172 orang yang terdiri dari lansia, balita, dan generasi muda.
Penamaan Dusun Tempel memiliki kisah tersendiri di kalangan penduduk setempat. Nama “Tempel” berasal dari lokasi dusun yang menempel di tebing jurang Gunung Merbabu dan berbatasan langsung dengan desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Pada saat terjadi pengungsian di desa-desa tetangga, warga Dusun Tempel memilih untuk tetap tinggal di rumah meskipun jaraknya sangat dekat.
Menurut penduduk, arah hujan abu sempat mengarah ke perkampungan mereka, namun mereka tetap berusaha bertahan di tempat tinggal masing-masing.
“Saat erupsi 2010, relawan kesulitan menjangkau Dusun Tempel karena akses jalannya yang terjal. Warga di sini sangat berkomitmen untuk tetap tinggal di rumah, ” ungkap salah satu penduduk dalam sebuah video di YouTube. Selain itu, kawasan ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan, dengan kebun sayur di lereng yang menjadi daya tarik tersendiri.
Lokasi ini juga berdekatan dengan objek wisata pegunungan di Kecamatan Selo, Boyolali, yang dikelilingi oleh dua gunung, Merbabu dan Merapi, di Yogyakarta.
Demikian ulasan mengenai fakta menarik tentang Dusun Tempel di Boyolali, yang jalannya mencapai kemiringan 33 derajat. Semoga bermanfaat.
