Oleh : Tity Kusrina (Dosen Pascasarjana UPS Tegal)
diswaysolo.id – Era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, tantangan dalam mendidik anak semakin kompleks. Namun, ada satu nilai fundamental yang tetap relevan dan penting: Pancasila.
Menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga peran utama orang tua. Pola asuh orang tua yang berani bermimpi dan berani beraksi menjadi kunci utama untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang ideal.
Pentingnya Pancasila dalam Pendidikan, Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, merupakan pedoman yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Integrasi nilai-nilai ini dalam pendidikan diharapkan dapat membentuk karakter pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan tanggung jawab sosial.
Konteks pendidikan, Pancasila dapat menjadi landasan untuk membentuk sikap dan perilaku yang positif pada anak-anak. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan dukungan dan keterlibatan aktif dari orang tua. Pola asuh yang diterapkan di rumah akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan karakter anak.
Pola Asuh Orang Tua: Berani Bermimpi antara lain bisa mewujudkan pelajar Pancasila memerlukan pola asuh yang tidak hanya memfokuskan pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter. Salah satu elemen penting dalam pola asuh ini adalah kemampuan orang tua untuk bermimpi besar untuk anak-anak mereka.
Bermimpi dalam konteks ini berarti memiliki visi yang jelas tentang apa yang diinginkan untuk anak-anak, baik dalam hal pendidikan, karakter, maupun kontribusi sosial. Orang tua yang memiliki visi ini akan mendorong anak-anak untuk mengembangkan potensi terbaik.
Misalnya, jika orang tua bermimpi untuk anak-anak menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan, dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
Kegiatan-kegiatan seperti menanam pohon, mengurangi sampah plastik, dan sebagainya. Dengan cara ini, mimpi orang tua untuk memiliki anak yang bertanggung jawab terhadap lingkungan akan menjadi kenyataan.
Pola Asuh Orang Tua: Berani Beraksi, Selain bermimpi, orang tua juga harus berani beraksi. Tindakan nyata lebih berharga daripada sekadar harapan atau rencana.
Pola asuh yang berani beraksi berarti orang tua secara aktif terlibat dalam proses pendidikan dan pembentukan karakter anak. Ini termasuk memberikan contoh yang baik, menetapkan aturan yang konsisten, serta memberikan dukungan dan motivasi.
Misalnya, dalam membentuk sikap toleransi dan kerjasama, orang tua bisa mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh bisa menunjukkan sikap saling menghormati, bekerja sama dalam menyelesaikan tugas rumah, dan berbagi pengalaman dengan anak-anak.
Dengan melakukan tindakan-tindakan ini, orang tua mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara langsung melalui contoh yang diberikan. Pelajar Pancasila yang berani bermimpi penting untuk memperkuat semangat, motivasi, dan keyakinan generasi muda dalam meraih impian dan cita-cita mereka.
Beberapa poin latar belakang yang mendukung Pelajar Pancasila berani bermimpi antara lain:
1. Pendorong Inovasi dan Kreativitas:
Memiliki Pelajar Pancasila yang berani bermimpi akan mendorong mereka untuk berpikir kreatif, inovatif, dan menciptakan solusi baru untuk permasalahan yang ada. Mimpi besar menjadi pendorong untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
2. Mengembangkan Potensi dan Bakat:
Dengan berani bermimpi, pelajar akan merasa terdorong untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki. Hal ini akan membantu mereka menemukan passion, minat, dan keahlian yang dapat dikembangkan untuk meraih mimpi.
3. Membangun Kemandirian dan Kepemimpinan:
Mimpi besar dapat membantu pelajar membangun kemandirian, kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Mereka belajar untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan.
4. Menghadapi Tantangan dan Rintangan:
Pelajar yang berani bermimpi akan memiliki keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam mencapai impian. Belajar untuk tetap optimis, gigih, dan pantang menyerah.
5. Memberikan Inspirasi dan Motivasi:
Pelajar Pancasila yang berani bermimpi dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelajar lainnya. Teladan dalam menjalani hidup dengan semangat dan optimisme yang tinggi.
Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain Pola asuh yang berani bermimpi dan beraksi, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi hal yang esensial. Orang tua bisa memulai dengan hal-hal kecil namun berdampak besar.
Misalnya, dalam mengajarkan nilai kemanusiaan, orang tua bisa mendorong anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial, seperti membantu yang membutuhkan, atau mengikuti program-program sosial dikomunitas.
Untuk nilai persatuan, orang tua bisa menanamkan rasa bangga terhadap keragaman budaya Indonesia dan pentingnya hidup berdampingan dengan harmonis. Anak-anak dalam perayaan berbagai festival budaya dan menjelaskan tentang arti penting dari keragaman tersebut.
Hal keadilan sosial, orang tua bisa mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi dan mendukung sesama. Misalnya, dengan memberikan contoh dalam membantu teman yang mengalami kesulitan atau berpartisipasi dalam kegiatan amal.
Menghadapi Tantangan dalam Pola Asuh, menerapkan pola asuh ini bukan tanpa tantangan. Era digital, anak-anak sering kali terpapar pada berbagai informasi yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Oleh karena itu, orang tua perlu tetap waspada dan aktif dalam memantau serta mengarahkan penggunaan teknologi oleh anak-anak .
Orang tua juga harus berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak. Diskusi yang baik tentang nilai-nilai Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu anak-anak memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
Kesimpulan
Mewujudkan pelajar Pancasila memerlukan usaha yang konsisten dan komprehensif dari semua pihak, terutama orang tua. Pola asuh yang berani bermimpi dan berani beraksi merupakan kunci untuk mencapai tujuan ini.
Visi yang jelas dan melakukan tindakan nyata dalam mendidik anak-anak, orang tua dapat berperan penting dalam membentuk karakter pelajar yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki integritas, empati, dan tanggung jawab sosial.
Melalui pola asuh ini, diharapkan generasi mendatang akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta berkontribusi secara positif untuk bangsa dan negara. Pola asuh orang tua merupakan faktor yang kompleks dan saling terkait.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu memahami mengapa orang tua menerapkan pola asuh tertentu dan bagaimana pola asuh tersebut dapat memengaruhi perkembangan anak. Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pola asuh yang benar untuk semua anak.
Orang tua harus memilih pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak mereka, serta dengan latar belakang dan nilai-nilai yang yakini.