Beragam Fakta Menarik di Wonogiri, Kota Gaplek dengan Pegunungan Seribu

FAKTA MENARIK WONOGIRI- Kabupaten Wonogiri yang mendapat julukan Kota Gaplek.
FAKTA MENARIK WONOGIRI- Kabupaten Wonogiri yang mendapat julukan Kota Gaplek.

diswaysolo.id –  Wonogiri adalah kabupaten di Jawa Tengah yang beribu kota di Kecamatan Wonogiri. Secara geografis, kabupaten ini berlokasi di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah.

Wonogiri berasal dari bahasa Jawa, dimana “Wana” diartikan sebagai alas, hutan, atau sawa. Sedangkan “Giri” berarti gunung atau pegunungan.

Wonogiri yang dikenal oleh masyarakat luas sebagai Kota Gaplek. Julukan tersebut disematkan bukan tanpa alasan, ada sejumlah hal unik dan menarik.

Salah satu kabupaten di Jawa Tengah ini memiliki fakta menarik. Sebab, di Wonogiri ada sejarah yang berbeda dengan kabupaten lain.

1.Sejarah Singkat

Dilansir laman resmi pemerintah Kabupaten Wonogiri, asal mula Kabupaten Wonogiri berkaitan erat dengan perjalanan hidup Raden Mas Said atau yang dikenal juga dengan Pangeran Sambernyawa (kelak menjadi Mangkunegara I).

Nama Wonogiri itu sendiri berasal dari kata bahasa Jawa yaitu wana (hutan atau sawah) dan giri (gunung atau pegunungan), penamaan ini sangat erat dengan kondisi wilayah Wonogiri yang memang sebagian besar terdiri atas sawah, hutan, dan gunung.

2.Asal-Usul Berdirinya

Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau yang terkenal dengan julukan Pangeran Sambernyowo.

Pemerintah Kabupaten Wonogiri semula merupakan suatu daerah basis perjuangan Raden Mas Said yang menentang penjajah Belanda, raden Mas Said lahir di Kartasura pada Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 tahun Jimakir, Windu Adi Wuku Wariagung atau bertepatan dengan tanggal Masehi 8 April 1725.

3.Kota Gaplek

Kota ini adalah daerah penghasil singkong atau ubi kayu dengan produksi lebih dari 1 juta ton per tahun, produksi singkong meningkat karena menjadi bahan makanan utama warganya.

Singkong yang diproduksi kemudian diolah menjadi tiwul,karena itu pula Wonogiri dijuluki sebagai Kota Gaplek, yakni sebutan bagi singkong yang dikeringkan.

Baca Juga:  50 IKM Produk Makanan Kabupaten Wonogiri Akan Mendapatkan Sertifikasi Halal

4.Pangeran Sambernyawa

Sejarah Wonogiti tak bisa lepas dari Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegara I, ia menjadikan Wonogiri sebagai basis perjuangan melawan penjajahan Belanda.

Pertempuran terhebat terjadi pada 1752 sampai 1757, pada pertempuran inilah ia dijuluki Pangeran Sambernyawa oleh pihak VOC, karena dalam setiap peperangannya, selalu membawa kematian bagi para musuhnya.

5.Daerah Strategis

Fakta menarik Wonogiri ini dengan luas sekitar 182.236,02 hektar, kabupaten ini mencakup sekitar 5,52% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Keunikan terletak pada posisinya yang diapit oleh Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan kedua wilayah tersebut.

6.Tari Kethek Ogleng 

Tari Kethek Ogleng merupakan ikon atraksi budaya dan pariwisata di Kabupaten ini, merupakan tarian yang diciptakan oleh salah seorang warga bernama Darjino yang kemudian disempurnakan oleh Suwiryo.

Cerita dalam Tari Kethek Ogleng diilhami dari legenda Panji yang di dalamnya terdapat cerita tentang kethek (kera), tarian ditampilkan sebagai kesenian rakyat pasca panen atau hiburan pada pesta hajatan.

7.Nasi Tiwul

Nasi Tiwul merupakan makanan khas Wonogiri yang disebut sebagai Kota Gaplek, tiwul berasal dari potongan singkong yang telah dikeringkan lalu dikukus.

Rasanya khas dengan aroma alami singkong memiliki tekstur pulen yang disuguhkan bersama parutan kelapa atau pecel, dapat ditemukan di Pasar Wonogiri yang berada tepat di depan Stasiun Wonogiri.

8.Industri Jamu sampai Batu Akik

Fakta menarik Wonogiri ini memiliki beberapa perusahaan yang maju,deltomed Laboratories dan Air Mancur adalah contoh perusahaan jamu yang dikenal luas di tingkat nasional.

ndustri jamu juga terdapat pada level industri kecil, banyak perajin jamu yang memasarkan produk mereka di pasaran lokal dan banyak pula perajin jamu yang merantau ke luar daerah, lalu eksis di kota-kota besar di Indonesia.

Baca Juga:  Sejarah Desa Watusomo di Wonogiri dan Legenda Sunan Kalijaga Dalam Mencari Kayu Jati