diswaysolo.id – Mengunjungi wisata pasar tradisional, bagi sebagian orang bukan sekadar melakukan aktivitas membeli keperluan sehari-hari, seperti sayuran atau lauk pauk.
Banyak jenis wisata pasar tradisional di Solo yang bisa dikunjungi sesuai dengan keinginan, sebab Kota Solo memiliki beberapa pasar yang bahkan menjadi destinasi wisata yag terkenal saat ini.
Kalau kamu berencana liburan ke Solo, Jawa Tengah, jangan lewatkan untuk mampir ke wisata pasar tradisional yang ada di sana,kamu bisa menemukan banyak spot foto estetik juga.
Wisata pasar tradisional saat ini bukan hanya sekadar sebagai tempat bertransaksi antara penjual dan pembeli, lebih dari itu tempat ini juga menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang ada di sekitarnya.
1.Pasar Gede Hardjonagoro
Bukan rahasia umum lagi kalau Pasar Gede Hardjonagoro bukan hanya tempat untuk jual dan beli berbagai kebutuhan sehari-hari,lebih dari itu, pasar yang telah dibangun sejak tahun 1927 menjadi salah satu destinasi favorit bagi para wisatawan yang tengah berkunjung ke Kota Solo.
Pada Pasar Gede Hardjonagoro terdapat berbagai kuliner menarik yang sangat populer dan bahkan menjadi incaran bagi masyarakat dari luar daerah Solo.
2.Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah salah satu pasar tradisional terbesar dan tertua di Solo,berada di seputaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tak jauh dari Masjid Agung.
Pasar ini sangat terkenal sebagai pusat perdagangan tekstil dan produk tekstil, banyak pedagang kain yang melakukan transaksi besar di sana dan hiruk pikuk Pasar Klewer dapat Anda dapati setiap hari.
3.Pasar Keris
Masih di kawasan sekitar Alun-alun Utara, terdapat Pasar Keris, lokasinya hanya sekitar beberapa ratus meter dari Pasar Klewer, persis di sebelah Timur Alun-alun.
Sesuai namanya, salah satu pasar di Solo ini menjual banyak keris dalam berbagai corak, sebagai salah satu kota pusat budaya Jawa yang memiliki dua keraton, Solo menjadi salah satu tujuan pecinta keris dan benda pusaka lainnya.
4.Pasar Antik Triwindu
Pasar Triwindu surganya barang antik di Solo. Ada bermacam-macam barang antik yang dijual dengan harga beragam mulai dari piring, teko, radio, topeng dan lainnya ada di sini.Buka mulai pukul 09.00—16.00 WIB, Pasar Triwindu berada di Jalan Diponegoro, Solo.
Letaknya tak jauh dari Keraton Mangkunegaran dan Kawasan Jalan Ngarsopuro, selain dijadikan lokasi berburu atau berbelanja barang antik, banyak wisatawan yang datang ke sini untuk mendapatkan spot foto estetik berlatarkan barang antik.
5.Ngarsopuro Night Market
Wisata pasar tradisional ini yang diadakan pada Sabtu malam mulai pukul 19.00—22.00 WIB, pasar malam yang diadakan di sepanjang Kawasan Ngarsopuro atau Jalan Diponegoro ini dipenuhi crafter dan UMKM yang menjual hasil karyanya, mulai dari gantungan kayu, lukisan, tas rajut, dan lainnya.
Selain berbelanja di kawasan Ngarsopuro Night Market kerap diadakan pertunjukkan seni tepatnya ada di depan Pasar Triwindu yang menjadi satu kawasan ini.
6.Pasar Nusukan
Selanjutnya ada Pasar Nusukan yang menjadi bagian dari wilayah Mangkunegaran, pasar yang telah ada sejak tahun 1958 ini menjadi tujuan belanja favorit bagi warga Kota Solo yang berada di bagian utara.
Selain dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari, tersedia juga beberapa kuliner yang sayang untuk dilewatkan, lokasi Jalan Kapten Piere Tendean No. 87b, Nusukan, Banjarsari, Surakarta.
7.Pasar Kadipolo
Pasar Kadipolo dikenal menyediakan daging dan ikan yang segar, tak hanya itu bahan-bahan tersebut juga dapat ditemukan dengan mudah pada satu lokasi.
Setelah dilakukan renovasi, wajah baru Pasar Kadipolo kini terlihat lebih modern dan cenderung bersih dan tak hanya daging dan ikan, ada banyak pedagang di pasar ini yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari secara lengkap.
8.Pasar Gading Surakarta
Wisata pasar tradisional ini merupakan pasar di Surakarta yang sudah hadir sejak 1981, pasar yang pernah meraih predikat Pasar Rakyat Pengelolaan Terbaik se-Jawa Tengah ini berlokasi di Jalan Veteran, Gajahan, Surakarta.
Dengan luas kurang lebih 2.283 meter persegi, pasar ini terdiri dari 33 kios dan 192 los yang menampung kurang lebih 385 pedagang, sarana pendukung yang dapat digunakan para pengunjung juga cukup lengkap, mulai dari kamar mandi, musala, kantor pengelola, bak penampung sampang, hingga alat pemadam kebakaran.