Sejarah Wisata Museum Keris Solo, Simpan Beragam Macam Bentuk dari Berbagai Zaman

MUSEUM - Wisata Museum Keris di Kota Solo.
MUSEUM - Wisata Museum Keris di Kota Solo.

diswaysolo.id – Masyarakat Kota Solo yang ingin mengenal lebih dekat tentang keris dan sejarahnya bisa langsung berkunjung ke wisata Museum Keris, berada di Jalan Bhayangkara No. 2, Sriwedari, Laweyan, Kota Solo.

Wisata Museum Keris ini merupakan salah satu senjata tradisional khas Indonesia yang juga menjadi identitas kebudayaan bangsa. Upaya pelestarian terhadap keris ini terus diupayakan, baik oleh para kolektornya maupun oleh pemerintah dengan mendirikan museum khusus keris.

Salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Solo adalah wisata museum keris, menyimpan ratusan keris dari berbagai zaman dan beragam daerah dan pengunjung bisa menyaksikan keris berbagai usia, baik yang dibuat pada abad ke-8 hingga keris zaman kamardhikan.

Meski liburan memilih liburan ke wisata museum keris ini mmerupakan senjata pada masa kerajaan dulu yang ternyata memiliki bentuk beragam.

1.Rute Perjalanan

Tempat ini berlokasi di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Lawean, Kota Surakarta, Jawa Tengah, museum ini berada tidak jauh dari kawasan Stadion Maladi Sriwedari.

Bila teman-teman datang dari Alun-Alun Kidul Surakarta maka butuh menempuh perjalanan sejauh 3,3 km dengan lama perjalanan 10 menit.

2.Bangunan

Tempat ini terdapat 4 lantai yang memiliki fungsi berbeda-beda. lantai 1 disebut Wedharing Wacana yang terdiri dari pintu utama, loket, informasi, kantor dan ruang audio. Disini, pengunjung bisa mengisi daftar tamu dan terdapat papan informasi penyebaran senjata di dunia.

Lantai 2 disebut Purwaning Wacana memiliki ruang pamer, ruang bermain anak, ruang restorasi keris dan perpustakaan di lantai ini, terdapat sumber literasi mengenai jumlah keris hibah yang dipajang berdampingan dengan informasi eksistensi keris serta pengertian anatomi keris.

3.Wisata Budaya 

Keris merupakan budaya asli Indonesia, walaupun pada abad ke-14 masehi nenek moyang bangsa Indonesia pada umumnya beragama Hindu dan Budha, tidak pernah ditemukan bukti bahwa budaya keris berasal dariIndia atau negara lain.

Baca Juga:  Menang 1-0 atas Borneo FC, Persis Solo Berhasil Keluar dari Zona Degradasi Liga 1 2024/2025

Tidak pula ditemukan bukti adanya kaitan langsungantara senjata tradisional itu dengan kedua agama itu (Anwar, 2018), jika pada beberapa candi di Pulau Jawa ditemui adanya gambar timbul(relief) yang menggambarkan adanya senjata yang berbentuk keris, maka padacandi yang ada di India atau negara lain, bentuk senjata semacam ini tidakpernah ada.

4.Seni Tingkat Tinggi

Keris merupakan mahakarya seni tingkat tinggi yang menggugah spirit kemanusiaan, bukan hanya di Negeri ini tapi juga dunia Internasional (pengakuan PBB, UNESCO 2005).

Nilainya terletak pada keindahan bentuk dan bahan yang dipakai serta prosespembuatannya yang memerlukan waktu yang lama, ketekunan danketrampilan yang khusus (Haryanto, 2019).

Keris lahir dari tangan seniman sejati pada zaman dahulu, pesona muncul dari seni olah besi yang alami, hasil dari pemusatan daya, cipta, rasa, karsa, pengabdian dan pengorbanan dari seniman bangsa yang patut kita berikan penghargaan tinggi (Hastuti et al., 2019).

5.Koleksi Keris

Wisata museum keris ini memiliki sekitar 409 koleksi keris Nusantara dari bermacam-macam ukuran dan jenis, tak hanya contoh keris saja, terdapat juga video visual yang mempertontonkan perkembangan keris dari masa ke masa.

Sebagai informasi keris ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya non-bendawi Indonesia pada tahun 2005 silam, kita sebagai generasi muda Indonesia patut bangga dan harus terus melestarikan peninggalan yang penuh akan nilai sejarahnya ini.

6.Sejarah

Pembangunan Museum Keris Nusantara ini tidak lepas dari keris itu sendiri sebagai senjata tradisional dan identitas budaya Indonesia. Keris yang merupakan senjata tikam jenis belati ini sudah digunakan oleh masyarakat Nusantara sejak masa lalu, diperkirakan keris sudah digunakan sejak masa kejayaan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Nusantara.

Baca Juga:  Kampung Batik Laweyan, Destinasi Wisata Tradisional di Solo

7.HTM

Wisata museum keris ini harga tiket masuk ke museum tersebut juga cukup terjangkau, pelajar maupun anak pemegang Kartu Insentif Anak (KIA) juga mendapat harga khusus.

  • Senin: Tutup
  • Selasa: 08.30 WIB-15.00 WIB
  • Rabu: 08.30 WIB-15.00 WIB
  • Kamis: 08.30 WIB-15.00 WIB
  • Jumat: 08.30 WIB-11.30 WIB
  • Sabtu: 08.30 WIB-15.00 WIB
  • Minggu: 08.30 WIB-15.00 WIB

Mahasiswa pada hari Selasa hingga Jumat hanya perlu membayar Rp 5.000 dan para hari Sabtu, Minggu, serta libur nasional dikenai biaya Rp 7.500.

Sedangkan pelajar hanya cukup membayar Rp 4.000 untuk hari Selasa hingga Jumat dan pada hari Sabtu, Minggu, serta libur nasional dikenai biaya Rp 5.000.