Sragen  

Menelusuri Destinasi Wisata Batik di Masaran Sragen

Destinasi wisata batik di Sragen
Destinasi wisata batik di Sragen

SRAGEN, diswaysolo.id – Nama kota batik sering kali identik dengan Kota Surakarta (Kota Solo). Namun, perlu diketahui bahwa destinasi wisata batik di Kabupaten Sragen juga merupakan salah satu pusat pengrajin kain batik dalam klaster Solo-Jogja.

Destinasi wisata batik di Masaran Sragen saat ini, lebih dari 100 usaha kecil menengah (UKM) batik telah berkembang, menyerap ribuan tenaga kerja, dan lebih dari 1.000 pengrajin memiliki pabrik kecil untuk memproduksi batik.

Saat Anda menjelajahi dua desa di kecamatan Masaran, yaitu Pilang dan Kliwonan, bersiaplah untuk menemukan batik di berbagai sudut yang merupakan sentra destinasi wisata batik di Sragen.

Pada saat kondisi normal, destinasi wisata batik di masaran Sragen ini aktivitas perbatikan daerah sangat ramai, baik dari pengunjung yang ingin mengenal batik secara langsung maupun dari distribusi batik kepada para pengusaha yang telah menjalin kemitraan dengan produsen batik dari berbagai daerah.

Dalam artikel ini akan kai telusuri tentang destinasi wisata Batik di Masaran Sragen. Mari kita simak dan baca sampai selesai ya!

Sekilas tentang wisata batik masaran

Dari sekilas pandang, halaman rumah penduduk di desa Pilang dan Kliwonan tidak terlihat seperti pusat batik. Namun, jika Anda melihat ke halaman belakang rumah (di mana pabrik biasanya beroperasi), Anda akan terkejut, karena hampir setiap kepala keluarga di desa Pilang memiliki pabrik batik.

Pabrik batik yang sebelumnya didominasi oleh desa Pilang dan Kliwonan sebagai pelaku utama, kini mulai diimbangi oleh desa Jati yang muncul sebagai pemain baru dan dalam lima tahun terakhir telah menunjukkan kemampuannya dalam seni membatik.

Desa Masaran yang dulunya terkenal dengan semangkanya, kini telah bertransformasi menjadi desa wisata batik dengan kualitas produksi yang telah mencapai tingkat ekspor, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di pasar internasional.

Baca Juga:  Mengungkap Makam Joko Sampurno, Anak Joko Tingkir di Desa Poleng Sragen

Untuk mengunjungi desa wisata batik Kliwonan dan Pilang, Anda dapat menjadikan pasar Masaran sebagai titik acuan. Dari pertigaan pasar Masaran, belok ke kiri dan tempuh perjalanan sekitar 4 kilometer untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Motif hewan dan tumbuhan merupakan ciri khas dari batik Masaran Sragen, yang mencerminkan filosofi “blaka suta”, sebuah karakter yang menggambarkan sikap terbuka dan apa adanya.

Batik adalah bentuk kejujuran yang harus diungkapkan dengan keterusterangan. Ketika mengunjungi desa batik, kita akan menemukan kenyataan yang sejalan dengan karakter masyarakat setempat.

Seni ini berasal dari kata amba (kain) dan titik (memberi motif pada kain dengan cara dititik-titik), dan berdasarkan metode pembuatannya, batik dibedakan menjadi beberapa jenis.

Secara umum, di desa wisata batik Masaran, kita dapat menemukan jenis-jenis berikut:

Batik Cap

Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau stempel yang terbuat dari tembaga untuk mencetak motif batik. Cap yang menyerupai setrika ini berfungsi menggantikan canting, sehingga proses pembuatan menjadi lebih cepat.

Batik Cabut atau Semi Tulis

Jenis batik ini dihasilkan melalui proses pencetakan yang dipadukan dengan teknik menghias kain menggunakan corak batik secara manual.

Batik Tulis

Batik tulis dibuat dengan cara manual menggunakan alat canting untuk menerapkan malam pada pola kain. Proses pembuatan batik tulis memerlukan kesabaran dan ketelitian yang tinggi, karena setiap titik dalam motif berkontribusi pada hasil akhir.

Kerumitan ini menjadikan batik tulis memiliki harga tertinggi dibandingkan dengan jenis batik lainnya. Kesenian batik tulis paling banyak ditemukan di daerah Kliwonan.

Seluruh proses pembuatan batik ini dapat dipelajari di desa Kliwonan maupun Pilang. Jika Anda belum membawa pulang batik tulis yang dijual mulai dari 300 ribuan per meter, Anda bisa memilih alternatif lain seperti batik cap.

Baca Juga:  Mengungkap Legenda Mistis Waduk di Sragen Adanya Wanita Menyeramkan sebagai Penghuninya

Setelah mengenal lebih dalam, Anda akan menyadari bahwa tidak ada istilah mahal, karena selembar kain batik tulis dibuat secara eksklusif dengan menggunakan pewarna alami seperti kayu Jambal dan Teger, yang tidak menimbulkan alergi. Selain itu, warna yang terdapat pada kain tidak akan pudar.

Demikian penelusuran tentang destinasi wisata Batik di Masaran Sragen. Semoga bisa bermanfaat.