Pilihan Wisata Sejarah Tersembunyi di Lereng Merapi Boyolali, Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

WISATA SEJARAH TERSEMBUNYI- Inilah satu wisata sejarah tersembunyi di lereng Merapi Boyolali.
WISATA SEJARAH TERSEMBUNYI- Inilah satu wisata sejarah tersembunyi di lereng Merapi Boyolali.

DISWAYSOLO.ID – Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdapat sebuah peninggalan berupa wisata sejarah tersembunyi,  diyakini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dan dibangun pada abad ke-9 Masehi.

Wisata sejarah tersembunyi ini terletak di Dusun Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, yang diperkirakan berasal dari zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Wisata sejarah tersembunyi ini berada di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, situs arkeologis ini berada tepat di belakang rumah warga dan dalam keadaan setengah bagian candi induknya masih tersisa.

Di tengah kompleksitas keubudayaan Indonesia ini wisata sejarah tersembunyi, seperti candi-candi kuno yang menjadi saksi bisu masa lalu.

1.Lokasi Dan Keadaan

Candi Lawang terletak di Dusun Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali, berbeda dengan Candi Sari yang lebih kecil, Candi Lawang memiliki ukuran yang lebih besar namun seperti Candi Sari, candi ini juga telah mengalami keruntuhan, hanya menyisakan kaki dan gawang pintunya.

2.Dikelilingi tiga candi dan satu alas tunggal

Situs candi ini dikelilingi beberapa pewara atau candi pengiring, di kiri dan kanan candi induk, berdenah bujur sangkar, mereka menghadap ke arah yang sama dengan candi induk dan kemungkinan bentuknya juga sama jika belum runtuh.

Uniknya, konsep tiga candi pewara di atas satu alas tunggal ini juga dapat dijumpai di Candi Jawi, Pasuruan, Jawa Timur yang diduga pendharmaan Raja Kartanegara, sang penggagas awal penyatuan Nusantara.

3.Gerbang Gaib

Pihak Purbakala sendiri juga tidak keberatan dengan sebuatan nama itu, makna Candi Lawang memang secara lugas dilihat dari bentuknya memang menyerupai pintu (lawang/bahasa jawa).

Namun gerbang yang dimaksud merupakan pintu gerbang gaib, jadi siapa saja yang melewati pintu candi itu telah memasuki gerbang gaib utama Kerajaan Majapahit” ujar Suyatno (67), penjaga resmi Candi Lawang, belum lama ini.

Baca Juga:  7 Destinasi Wisata di Boyolali untuk Liburan Tahun 2024 dan Tarif Tiketnya

Menurut cerita para sesepuh warga setempat secara bertutur dari mulut kemulut, hingga melegenda dan telah melegenda, dipintu gerbang candi itu dijaga puluhan mahkluk gaib, hulu balang raja Keraton Majapahit.

4.Sejarah

Masih mengutip situs Kemdikbud, bangunan Candi Lawang diperkirakan didirikan sekitar abad IX-X Masehi, berdasar pada perbingkaian bagian kaki candi yang merupakan ciri khas profil Jawa Tengah.

Huruf yang dipakai adalah aksara Jawa Kuna yang banyak digunakan dan berkembang pada masa tersebut, candi dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno.

5.Arti Candi

Wisata sejarah tersembunyi ini yang memiliki makna Lawang sebagai nama candi muncul karena pengucapan masyarakat sekitar. Di mana bagian yang utuh di atas candi induk adalah bagian pintu dan lawang dalam bahasa Jawa berarti pintu.

Untuk bagian atap dan dinding badan candi kini sudah tak ada lagi, selain candi induk di depan candi induk ada beberapa bangunan candi perwara.

6.Keadaan

Keadaan candi perwara hampir semuanya telah bubrah (hancur) dan hanya menyisakan bagian pondasinya saja, di sekitar reruntuhan candi perwara, terdapat beberapa tumpukan batu komposisi candi.

Seperti antefik, puncak ratna, komponen relief, hingga lapik arca, candi ini diprediksikan dibuat sekira abad ke-9dan sezaman dengan candi-candi yang dibuat di sekitar Gunung Merapi lainnya.

7.Penggalian Candi

Penemuan Candi Lawang dilakukan pada tahun 1919, setahun setelah ditemukannya, dalam kondisi terkubur di tengah kebun kopi, tapi sayangnya kondisinya tidak terlalu baik karena telah mengalami kerusakan yang cukat parah.

Candi Lawang dikelilingi oleh tiga candi pengiring yang memiliki alas tunggal, menghadap ke arah yang sama dengan candi utama, konsep ini mirip dengan Candi Jawi di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Juga:  Edukasi Benda Pusaka, Disdikbud Gelar Pameran ‘Sang Maha Karya Nusantara’

8.Sejajar dengan Candi Sari

Wisata sejarah tersembunyi ini hanya berjarak 1 km dari Candi Sari dan sekitar 5 km dari Petirtaan Cabean Kunti, para sejarawan menduga kedekatan jaraknya dengan kedua tempat tersebut ada kaitannya satu sama lain.

Kemungkinan, para peziarah yang bersuci di Petirtaan Cabean Kunti akan menuju Candi Lawang untuk beribadah dan ritual mereka pun berakhir di Candi Sari yang menempati area tertinggi dan mengarah ke Gunung Merapi.