Tradisi Wiwitan Awali Masa Panen Raya Tembakau di Boyolali

KIRAB - Peserta kirab membawa gunungan tembakau dalam acara Wiwit Tembakau dan Pentas Budaya di Desa Klakah Ke
KIRAB - Peserta kirab membawa gunungan tembakau dalam acara Wiwit Tembakau dan Pentas Budaya di Desa Klakah Ke

BOYOLALI, diswaysolo.id – Menjelang masa panen raya tembakau, warga di Desa Klakah, Selo, Boyolali menggelar tradisi wiwit tembakau dan pentas seni budaya tradisional. Kegiatan tersebut sekaligus dilakukan sosialisasi gempur rokok ilegal dari Bea Cukai Surakarta yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Dalam sosialisasi itu, pihak Bea Cukai Surakarta meminta kepada masyarakat untuk tidak membeli rokok illegal. Sebab, rokok ilegal tersebut akan merugikan negara.

Kepala Desa Klakah Marwoto mengutarakan, warga Klakah sebagian besar petani. Saat ini para petani akan merayakan panen tembakau. Dimana panen tembakau ini dialami para petani hanya satu tahun sekali.

”Jadi acara hari ini adalah ritual wiwit tembakau. Dimana warga di desa kami mayoritas adalah petani dan saat ini akan mulai panen tembakau. Panen tembakau ini dialami warga dalam satu tahun hanya satu kali,”kata dia.

Marwoto berharap, kegiatan wiwit tembakau ini pada tahun depan dapat kembali dilakukan di Desa Klakah, dimana kegiatan ini sudah menjadi rutinitas warga setiap tahunnya saat menjelang panen raya tembakau.

“Kami berharap kepada Pemkab Boyolali, tahun depan acara seperti ini kembali digelar di Desa Klakah. Kemudian acara ini bekerjasama dengan Bea Cukai Surakarta sekaligus HUT RI,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Supana mengatakan, kegiatan ini kolaborasi antara HUT ke-79 RI dan sosialisasi gempur rokok ilegal dari Bea Cukai Surakarta.

Dia berharap, panen raya tembakau tahun ini hasilnya melimpah. Dengan demikian, dapat menambah kesejahteraan masyarakat di wilayah Desa Klakah,  Kecamatan Selo.

”Semoga panen raya tembakau tahun ini melimpah yang nantinya dapat menyejahterakan masyarakat di Desa Klakah, Selo. Kegiatan sosialisasi gempur rokok ilegal ini kolaborasi antara Bea Cukai Surakarta dan Pemkab Boyolali sekaligus acara HUT RI,” katanya, Selasa, 20 Agustus 2024.

Baca Juga:  6 Tempat Makan Terkenal di Boyolali yang Menyajikan Hidangan Lezat, Ada Bebek Goreng Pak Pinggir

Supana menambahkan, tradisi wiwit tembakau ini perlu dilestarikan bersama. Sebab, kegiatan ini sebagai bentuk nguri-nguri seni dan budaya.

”Tradisi wiwit tembakau ini sebagai bentuk tradisi yang harus dilestarikan bersama. Jadi sebelum panen tembakau warga disini terlebih dahulu melakukan ritual atau mengelar pentas seni,”ujar dia.