BOYOLALI, diswaysolo.id – Sebanyak 100 ASN di lingkungan Pemkab Boyolali akan purna pada September, Oktober, November dan Desember 2024, serta sebagian Januari Tahun 2025.
Jelang purna tugas, mereka dibekali oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Boyolali.
Kegiatan yang diadakan di aula kantor setempat dihadiri oleh Bupati Boyolali M. Said Hidayat, Kamis, 15 Agustus 2024.
Kepala BKPSDM Kabupaten Boyolali Waskitho Rahardjo menjelaskan, kegiatan pembekalan ini diadakan bagi ASN yang akan purna.
Sebanyak 100 ASN tersebut terdiri dari 16 orang pejabat struktural yakni Eselon II ada satu orang, Eselon III ada delapan orang, Eselon IV ada tujuh orang.
Kemudian ada juga dari non struktural ada 84 orang terdiri dari jabatan fungsional tertentu (JFT) di bidang pendidikan sebanyak 67 orang, JFT di bidang kesehatan sebanyak tiga orang, JFT teknis sebanyak dua orang dan pelaksana sebanyak 12 orang.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada peserta agar mampu mempersiapkan diri lebih baik untuk memasuki masa purna tugas. Memberikan tambahan bekal kepada peserta untuk memahami terkait dengan bakat dan kemampuan berwirausaha,” ujarnya.
Dalam pembekalan tersebut, BKPSDM memberi pembinaan mental secara spiritual, pembinaan kewirausahaan, dan pelayanan perbankan dari Bank Jateng dan ketaspenan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Boyolali M. Said Hidayat menyampaikan terimakasih kepada para ASN yang akan purna tugas atas pengabdiannya untuk Kabupaten Boyolali selama ini.
“Terima kasih pada seluruh ASN yang akan memasuki purna tugas. Kami hanya berpesan apa yang kita lakukan, kemanfaatan untuk masyarakat Kabupaten Boyolali harus kita syukuri dan jadikan kebanggaan diri,” kata orang nomor satu di Kota Susu ini.
Dalam kesempatan itu, Bupati Said berpesan kepada para ASN untuk tetap menjaga ikatan silaturahmi dan komunikasi.
Selain itu, memberikan motivasi positif kepada anak cucu tentang kebanggaan mereka menjadi bagian dari pembangunan di Kabupaten Boyolali. Hal itu agar kelak anak cucu mereka menjadi generasi penerus pembangunan. (*)