Museum Manusia Purba Sangiran, Media Edukasi untuk Mengenal dan Mempelajari Sejarah

MUSEUM MANUSIA PURBA- Museum Manusia Purba Sangiran Media Edukasi untuk Mengenal dan Mempelajari Sejarah
MUSEUM MANUSIA PURBA- Museum Manusia Purba Sangiran Media Edukasi untuk Mengenal dan Mempelajari Sejarah

DISWAYSOLO- Museum Manusia Purba ini merupakan salah satu wisata budaya di Kabupaten Karanganyar yang terletak di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Melihat dan mempelajari jejak manusia purba tidak hanya bisa dilakukan di Museum Sangiran Sragen saja, namun juga bisa di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu.

Museum manusia purba ini adalah satu-satunya museum Sangiran yang berada di wilayah Karanganyar. Situs Dayu dikenal merupakan situs yang penting karena banyak menyimpan tinggalan kehidupan sejak jutaan tahun silam seperti manusia dan budaya, fauna, serta rekaman perubahan lingkungan Sangiran.

Museum manusia purba ini terdiri dari beberapa bangunan mulai dari ruang diaroma, museum dan ruang audio visual, tiap anjungan memiliki ketinggian berbeda sesuai tahun terbentuknya tanah.

1. Sejarah

Didalamnya banyak menyimpan peninggalan kehidupan sejak jutaan tahun silam seperti manusia dan budaya, fauna, serta rekaman perubahan lingkungan Sangiran.

Di tempat tersebut menjadi lokasi penemuan hasil budaya manusia berusia 1,2 juta tahun silam, ini merupakan temuan artefak tertua di Indonesia.

2. Penemuan

Dan keberadaan stratigrafi Dayu mampu menggambarkan secara berurutan evolusi lingkungan sejak Sangiran berupa rawa hingga daerah tersebut menjadi daratan.

Terdapat anjungan di dalamnya antara lain anjungan Notopuro dan Anjungan grenzbank serta terdapat ruang pamer yang menyajikan bukti-bukti penemuan perkakas Homo erectus tipe arkaik pada lapisan tanah berusia 1,2 juta tahun silam.

3. Daya Tarik

Hadir dengan informasi yang populer disertai tata pamer dan display menarik, serta sentuhan teknologi terkini menjadikan museum ini layak menjadi tujuan wisata edukasi dan sumber ilmu pengetahuan tentang masa lalu.

Setelah diselingi dengan ruang Diorama tentang kehidupan Homo erectus jenis arkaik dan Ruang Galeri Pameran, pengunjung diajak menuju masa 1,2 juta tahun silam pada lapisan Pucangan.

Baca Juga:  Grojogan Jurang Jero Langgengkan Hubungan Asmara, Wisata Suasana Udara Sejuk di Karanganyar

4. Fakta Menarik

Anjungan paling atas adalah anjungan Notopuro yang merupakan bangunan informasi mengenai lapisan tanah termuda dari Situs Sangiran, anjungan yang lebih tua lagi di bawahnya menyampaikan informasi tentang lapisan tanah Formasi Kabuh.

Anjungan grenzbank adalah bangunan yang berisi informasi perubahan lingkungan dari rawa menjadi daratan, material grenzbank terdiri dari gamping yang bercampur dengan kerikil pisoid yang diendapkan di daerah rawa, sehingga lapisan ini menjadi lapisan tanah yang sangat keras.

5. Fosil

Museum manusia purba ini menyajikan berbagai koleksi penemuan di situs Sangiran Klaster Dayu, mulai dari fosil gajah purba, banteng purba dan tengkorak manusia purba.

Pada bagian ini dilengkapi dengan pula dengan informasi tentang sejarah penemuan fosil sejak jaman belanda hingga sekarang.

6. HTM

Buka dari jam 09.00 – 15.30 WIB, dan tutup pada hari senin, Harga tiket masuk untuk wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Rp. 5.000,-  dengan fasilitas area parkir, gazebo, area bermain, toilet, mushola, anjungan, ruang pamer serta tempat oleh – oleh.

7. Ruangan Diorama

Material Formasi Pucangan adalah lempung hitam yang menunjukkan lingkungan rawa, ruang diorama menggambarkan kehidupan di Sangiran pada saat lingkungan rawa di mana fauna dan flora hidup berdampingan dengan manusia.

8. Ruangan Pameran

Museum manusia purba ini menyajikan bukti-bukti penemuan perkakas Homo erectus tipe arkaik pada lapisan tanah berusia 1,2 juta tahun silam dan ini adalah temuan himpunan artefak paling tua di Indonesia.