Klaten  

Kasus Pesilat Dibacok-Motor Dibakar Diusut, Polres Klaten Dibantu Polda Jateng

Kasus pembacokan dan pembakaran motor pesilat di jalan Cokro-Delanggu, Polanharjo masih didalami Polres Klaten
Kasus pembacokan dan pembakaran motor pesilat di jalan Cokro-Delanggu, Polanharjo masih didalami Polres Klaten

DISWAYSOLO – Kasus pembacokan dan pembakaran motor pesilat Murdiyanto, 45, yang terjadi di jalan Cokro-Delanggu, Polanharjo masih didalami Polres Klaten. Proses penyelidikan kasus tersebut dibantu Polda Jawa Tengah.

”Kita tidak pernah berhenti melakukan penyelidikan. Kita dibantu Polda dan ini menjadi atensi,” kata Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Y Dica Ariseno Adi di Mapolres Klaten, Kamis, 1 Agustus 2024.

Kasat Reskrim menyebut, sejauh ini sebanyak 10 orang saksi sudah dimintai keterangan. ”Saksi-saksi yang sudah kita periksa ada 10 orang,” jelasnya.

Selain saksi, polisi juga akan memintai keterangan dari korban. Namun saat ini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. ”Kondisi korban membaik. Saya akan ke sana lagi untuk mencoba menanyakan kronologis kejadiannya. Kita juga masih terus menjaga kondisi korban,” imbuhnya.

Sebelumnya, aksi pengeroyokan menimpa M, 45, warga Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali di jalan Cokro-Delanggu, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Korban yang merupakan pesilat dibacok hingga luka parah. Selain itu, sepeda motor Supra nomor polisi AD 2396 VM miliknya dibakar.

Kronologisnya, korban pulang dari kegiatan pengesahan warga baru atau anggota baru di GBK (Graha Bung Karno) Klaten. Korban pulang lebih awal karena ada keperluan. Korban pulang melintas Jalan Raya Cokro-Delanggu, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo. Korban sebelumnya diikuti beberapa orang tidak dikenal.

Korban sudah diikuti beberapa orang tidak dikenal. Korban dicegat, dikeroyok, kemudian terjadi pembacokan, setelah terjadi pembacokan sepeda motor dibakar, waktu kejadian hari Jumat, 12 Juli 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Beberapa orang di lokasi yang mencoba mendekat dibentak pelaku dan disuruh pergi. Setelah kejadian, korban dibawa ke rumah sakit. Korban dirawat di RS PKU Muhammadiyah Delanggu, kemudian karena kondisinya kritis, kurang bagus dirujuk ke RSUP Dr Moewardi Solo. Luka yang dialami korban di tangan kanan dan punggung, luka bacok.

Baca Juga:  Kripik Paru Bu Darsono, Cita Rasa Khas yang Mendunia di Klaten