DISWAYSOLO – Pemkab Sukoharjo saat Sosialisasi Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). Acara yang dilaksanakan pada Selasa, 30, Juli 2024 di Auditorium Gedung Menara Wijaya Sukoharjo dibuka Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Dalam sambutannya, Bupati Sukoharjo Etik Suryani menekankan bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Karena itu, kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana harus menjadi prioritas.
“Kegiatan ini adalah bentuk komitmen kita untuk membangun wilayah yang siap menghadapi berbagai ancaman bencana dengan cara yang terorganisir dan terkoordinasi,” ujar Bupati seperti dikutip dari sukoharjokab.go.id.
Gerakan Kencana merupakan inisiatif untuk memperkuat upaya penanggulangan bencana di daerah. Dukungan kecamatan dalam implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) sub urusan Bencana dan pengkoordinasian upaya penanggulangan bencana di tingkat desa/kelurahan menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.
“Camat berperan penting dalam memastikan kesiapsiagaan ini berjalan efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Destana adalah desa yang mampu mengenali ancaman di wilayahnya dan mengorganisir sumber daya untuk mengurangi kerentanan serta meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana.
“Gerakan Kencana dan Destana bukan hanya sekadar program, tetapi juga upaya nyata untuk melindungi dan meningkatkan kualitas hidup kita dan seluruh masyarakat,” tambah Bupati Etik.
Bupati menggarisbawahi pentingnya peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Dengan meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga seluruh masyarakat dan generasi mendatang,” katanya.
Bupati berharap dalam dua tahun ke depan, semua desa dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo sudah menjadi Desa Tangguh Bencana. Selain itu, semua kecamatan telah melaksanakan Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana. Hal ini sebagai penguatan implementasi salah satu Standar Pelayanan Minimal di kecamatan.
Sementara dalam kegiatan ini, dia berharap mampu mendorong masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana, mengurangi risiko, dan memperkuat solidaritas komunitas. ”Dengan langkah-langkah konkret ini, Sukoharjo berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh bagi seluruh warganya,” ucapnya.