DISWAYSOLO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali kembali menggelar Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal. Kegiatan bersamaan pada event Car Free Day (CFD) diadakan di depan Monumen Susu Murni, Minggu, 28 Juli 2024.
Kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali, Bank Gunadaya, Bank Mandiri, Pegadaian, Rumah Sakit (RS) Indriati, dan RS Banyu Bening.
Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali Supana menjelaskan, selaku koordinator acara, Pemkab Boyolali akan terus mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar tidak menggunakan produk illegal. Sebab, tidak memberikan kontribusi apapun terhadap negara.
Dia menyampaikan, adanya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), memungkinkan untuk membuat berbagai event yang bermanfaat bagi masyarakat.
”Karena kita memang banyak di-backup dari anggaran APBD melalui cukai, kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk memberi pada masyarakat, sekaligus wahana untuk sosialisasi,” jelasnya.
Petugas Humas Bea Cukai Surakarta Dion Candra Wardana menyampaikan, cukai rokok adalah salah satu penghasilan negara yang manfaatnya akan kembali ke Masyarakat. Misalnya untuk kesehatan melalui BPJS, perbaikan jalan, peningkatan produktivitas petani, dan maksimalisasi rumah sakit.
Dia menjelaskan, DBHCHT untuk Kabupaten Boyolali pada 2023 sebesar Rp32.951.235.000. Sedangkan pada 2024 sebesar Rp25.935.475.000. Dion mengatakan, adanya penurunan yang signifikan ini dikarenakan daya beli masyarakat menurun yang disebabkan kenaikan cukai sebesar 10 persen.
”Kami mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak beli rokok ilegal, dan di tahun ini kami sudah masifkan, operasi gempur rokok yang menyasar sebagian produsen rokok ilegal. Harapan kami ditahun ini kami bisa mencapai target apa yang diberikan kepada negara sehingga DBHCHT nilainya bisa naik Kembali,” katanya.’
Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh penyelenggara acara ini. Dia berharap, warga Boyolali semakin paham bahaya rokok ilegal.
”Wilayah Boyolali juga penghasil tembakau. Kita tahu dengan menyumbang cukai di Indonesia ini, kemudian dikembalikan lagi ke Boyolali untuk membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan sebagainya,” ungkapnya. (*)