Sragen  

Angka Stunting di Kecamatan Sambirejo Menurun, Bupati Sragen Apresiasi Kegigihan Para Kader Kesehatan

Kader Kesehatan ikuti Jalan Sehat Bersama dalam rangka Sosialisasi Pencegahan Stunting, Sabtu, 27 Juli 2024.
Kader Kesehatan ikuti Jalan Sehat Bersama dalam rangka Sosialisasi Pencegahan Stunting, Sabtu, 27 Juli 2024.

DISWAYSOLO – Pada 2024 ini, angka stunting di Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen mengalami penurunan. Dimana pada 2023 diangka 15 persen, menjadi 12,8 persen. Hal itu diungkapkan Camat Sambirejo Didik Purwanto usai kegiatan Jalan Sehat Bersama dalam rangka Sosialisasi Pencegahan Stunting, Sabtu, 27 Juli 2024.

“Alhamdulillah, di tahun 2024 ini persentase balita stunting di Kecamatan Sambirejo menurun dari 15 persen di 2023 menjadi 12,8 persen. Karena itu, penting bagi kita untuk mempertahankan bahkan meningkatkan upaya pencegahan stunting agar angkanya semakin menurun,” tuturnya.

Didik Purwanto mengutarakan, kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting diadakan untuk memberikan peningkatan kapasitas, berupa pengetahuan dan keterampilan, bagi para kader sebagai ujung tombak penanganan stunting.

Dia menjelaskan, jumlah kader kesehatan di tingkat desa sebanyak 441 orang dan kader PKK di tingkat RT sejumlah 241 orang. Dengan demikian, total dari keseluruhan kader stunting di Kecamatan Sambirejo adalah 682 personel.

”Dengan kegiatan jalan sehat ini, kami berharap para kader saling berinteraksi dan menjalin keakraban agar ke depannya mereka bisa saling bertukar pikiran terkait upaya yang harus dilakukan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Sragen Hj Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberikan apresiasi kepada para kader yang telah mengabdi tanpa pamrih. Jumlah kader yang semakin meningkat menunjukkan semangat tinggi para kader. Dengan demikian, angka stunting di kabupaten menurun drastis di setiap tahunnya.

Dia berharap, para kader tetap cepat tanggap dalam mengatasi stunting. Hal itu agar anak-anak Sragen tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas, berdaya saing tinggi, dan menjadi bibit unggul.

“Program pemerintah sangat banyak, Pemerintah Kabupaten Sragen tidak bisa sendirian menjalankannya. Kami membutuhkan ibu-ibu kader kesehatan dan PKK di barisan paling depan.” ungkapnya.

Baca Juga:  Beragam Restoran Terbaik Sragen, Terfavorit dan Paling Ramai

Bupati Yuni mengigatkan para kader bahwa asupan sayur yang murah dan mudah didapat adalah kunci nutrisi anak, tidak perlu harga yang mahal. Sebab, akan mempersulit para orangtua untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

Dia menambahkan, anak-anak sangat diperbolehkan memakan lauk yang berlemak untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Dia menyarankan bagi menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) berupa nasi tim ditambah dengan minyak atau mentega,. Hal itu dimaksudkan untuk mencukupi asupan lemak yang baik bagi tubuh anak.