Sejarah Kota Surakarta, Didirikan oleh Pakubuwana II dan Kini Dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh UNESCO

Bermula dari Desa Sala yang sederhana, Surakarta menjelma menjadi pusat budaya dan politik Jawa yang megah.
Bermula dari Desa Sala yang sederhana, Surakarta menjelma menjadi pusat budaya dan politik Jawa yang megah.

DISWAYSOLO – Sejarah
Kota Surakarta memang epic banget, penuh dengan lika-liku, pertempuran, intrik
politik, dan kisah inspiratif. Bermula dari Desa Sala yang sederhana, Surakartamenjelma menjadi pusat budaya dan politik Jawa yang megah.

Berikut beberapa poin
penting dalam sejarah Surakarta:

Awal Mula

1745: Didirikan oleh
Pakubuwana II, sebagai pusat pemerintahan baru Kasunanan Surakarta setelah
Geger Pecinan.

1755: Perjanjian Salatiga memecah Kasunanan Surakarta, memunculkan Kadipaten Mangkunegaran.

Masa Kolonial Belanda

1757-1942: Surakarta menjadi daerah Vorstenlanden di bawah kekuasaan Belanda, namun dengan otonomi terbatas.

Perang Diponegoro
(1825-1830): Surakarta menjadi medan pertempuran sengit, menunjukkan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme.

Masa Penjajahan Jepang: 1942-1945: Surakarta dikuasai Jepang, dengan kontrol yang lebih ketat terhadap keraton dan rakyat.

Perjuangan Kemerdekaan: 1945: Kemerdekaan Indonesia membawa angin perubahan, namun Surakarta masih mengalami pergolakan politik.

1949: Serangan Umum 7 Agustus berhasil merebut Surakarta dari Belanda.

Era Modern:

1949-sekarang: Surakarta berkembang menjadi kota modern, namun tetap menjaga kelestarian
budayanya.

1998: Kerusuhan Mei 1998 menjadi momen kelam, namun Surakarta bangkit dan pulih kembali.

Fakta Menarik:

Surakarta terkenal
dengan batiknya yang indah, dan dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh UNESCO.

Kota ini juga merupakan pusat kuliner Jawa yang kaya rasa, dengan berbagai hidangan lezat seperti nasi liwet, tengkleng, dan serabi.

Surakarta melahirkan banyak tokoh penting, seperti Presiden Joko Widodo dan budayawan W.S. Rendra.

Kesimpulan

Sejarah kota Surakarta adalah kisah tentang kejayaan, perjuangan, dan kegigihan. Kota ini telah melalui banyak pasang surut, namun tetap kokoh sebagai salah satu kota terpenting di Indonesia.

Baca Juga:  2 Tempat Makan Penyetan yang Enak di Solo, Sambalnya Tak Perlu Diragukan